Tingkatkan Mutu, STIE Dwimulya Lakukan MoU

0 komentar Senin, 20 Februari 2012 di 17.20 - Edit entry?

Serang – Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Dwimulya melakukan kerja sama dengan PT. Zahir Internasional selaku pemilik lisensi Zahir Accounting. Kerja sama yang dituangkan dalam nota kesepahaman (MoU) di bidang system akuntansi ini dilakukan di STIE Dwimulya, Sabtu (18/2). Turut hadirdalam acara tersebut Yunan Hilmi, Manager Bussines Development PT. Zahir Internasional dan Naufal Affandi, Plt Ketua STIE Dwimulya. Dalam kesempatan itu, dilakukan pula penyerahan sertifikat academic partner dari PT. Zahir Internasionla.
Naufal Affandi mengatakan, memasuki tahun akademik 2011-2012 ini, STIE Dwimulya sedang melakukan persiapan akreditasi program studi sebagai bentuk tangung jawab penyelenggara pendidikan tinggi yang akuntabel, kredibel, transparan, bertanggung jawab, dan adil. Untuk mencapai tujuan itu, salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menyiapkan lulusan yang memiliki kemampuan dan kompetensi yang bagus. “Makannya kami melakukan berbagai pelatihan penggunaan perangkat lunak atau aplikasi system akuntansi yang di berikan PT. Zahir Internasional selaku perusahan perangkat lunak”, kata Naufal kepada Radar Banten, Senin (20/2).
Dikatakan Naufal, dengan diterimanya sertifikat academic partener dari PT. Zahir Internasional ini maka STIE Dwimulya dapat melakukan pelatihan tersendiri dengan system akuntansi. Hal itu karena sudah memiliki dosen yang mapan di bidang akuntansi, sehingga instansi seperti pemerintah maupun industry bias belajar melalui STIE Dwimulya. “Upaya ini dilakukan dengan tujuan untuk menyiapkan laboratorium akuntansi yang memiliki sertifikasi, membekali kemampuan, dan kompetensi mahasiswa sehingga dapat bersaing di dunia usaha dan industry. Meningkatkan kemampuan institusi sebagai academic partners dan penyedia pelatiahan akuntansi bagai stakeholders dan untuk meningkatkan mutu proses belajar mengajar yang diselenggarakan STIE Dwimulya,” ucapanya.
Ditambahkan, STIE Dwimulya yang berdiri pada 11 Februari 2009 melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 03/D/O/2009 dan telah memperoleh perpanjangan izin program studi dengan Surat Keputusan Koordinator Kopertis Wilayah IV Jawa Barat dan Banten atas nama Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor 10063/D/T/K-IV/2012 tanggal 5 Januari 2012 untuk program studi manajemen (S-1) dan Nomor 10064/D/T/K-IV/2012 Tanggal 5 Januari 2012 untuk program studi akuntansi (S-1). (ran/radar banten/ketik eda)

VALENTEEN DAY

0 komentar Senin, 13 Februari 2012 di 00.59 - Edit entry?
Benarkah ia hanya kasih sayang belaka ?

“Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang di muka bumi ini, nescaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti prasangka belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).” (Surah Al-An’am : 116)
Hari 'kasih sayang' yang dirayakan oleh orang-orang Barat pada tahun-tahun terakhir disebut 'Valentine Day' amat popular dan merebak di pelusuk Indonesia bahkan di Malaysia juga. Lebih-lebih lagi apabila menjelangnya bulan Februari di mana banyak kita temui jargon-jargon (simbol-simbol atau iklan-iklan) tidak Islami hanya wujud demi untuk mengekspos (mempromosi) Valentine. Berbagai tempat hiburan bermula dari diskotik(disko/kelab malam), hotel-hotel, organisasi-organisasi mahupun kelompok-kelompok kecil; ramai yang berlumba-lumba menawarkan acara untuk merayakan Valentine. Dengan dukungan(pengaruh) media massa seperti surat kabar, radio mahupun televisyen; sebagian besar orang Islam juga turut dicekoki(dihidangkan) dengan iklan-iklan Valentine Day.

SEJARAH VALENTINE:
Sungguh merupakan hal yang ironis(menyedihkan/tidak sepatutnya terjadi) apabila telinga kita mendengar bahkan kita sendiri 'terjun' dalam perayaan Valentine tersebut tanpa mengetahui sejarah Valentine itu sendiri. Valentine sebenarnya adalah seorang martyr (dalam Islam disebut 'Syuhada') yang kerana kesalahan dan bersifat 'dermawan' maka dia diberi gelaran Saint atau Santo.

Pada tanggal 14 Februari 270 M, St. Valentine dibunuh karena pertentangannya (pertelingkahan) dengan penguasa Romawi pada waktu itu iaitu Raja Claudius II (268 - 270 M). Untuk mengagungkan dia (St. Valentine), yang dianggap sebagai simbol ketabahan, keberanian dan kepasrahan dalam menghadapi cubaan hidup, maka para pengikutnya memperingati kematian St. Valentine sebagai 'upacara keagamaan'.
Tetapi sejak abad 16 M, 'upacara keagamaan' tersebut mulai beransur-ansur hilang dan berubah menjadi 'perayaan bukan keagamaan'. Hari Valentine kemudian dihubungkan dengan pesta jamuan kasih sayang bangsa Romawi kuno yang disebut “Supercalis” yang jatuh pada tanggal 15 Februari.

Setelah orang-orang Romawi itu masuk agama Nasrani(Kristian), pesta 'supercalis' kemudian dikaitkan dengan upacara kematian St. Valentine. Penerimaan upacara kematian St. Valentine sebagai 'hari kasih sayang' juga dikaitkan dengan kepercayaan orang Eropah bahwa waktu 'kasih sayang' itu mulai bersemi 'bagai burung jantan dan betina' pada tanggal 14 Februari.

Dalam bahasa Perancis Normandia, pada abad pertengahan terdapat kata “Galentine” yang bererti 'galant atau cinta'. Persamaan bunyi antara galentine dan valentine menyebabkan orang berfikir bahwa sebaiknya para pemuda dalam mencari pasangan hidupnya pada tanggal 14 Februari. Dengan berkembangnya zaman, seorang 'martyr' bernama St. Valentino mungkin akan terus bergeser jauh pengertiannya(jauh dari erti yang sebenarnya). Manusia pada zaman sekarang tidak lagi mengetahui dengan jelas asal usul hari Valentine. Di mana pada zaman sekarang ini orang mengenal Valentine lewat (melalui) greeting card, pesta persaudaraan, tukar kado(bertukar-tukar memberi hadiah) dan sebagainya tanpa ingin mengetahui latar belakang sejarahnya lebih dari 1700 tahun yang lalu.

Dari sini dapat diambil kesimpulan bahwa moment(hal/saat/waktu) ini hanyalah tidak lebih bercorak kepercayaan atau animisme belaka yang berusaha merosak 'akidah' muslim dan muslimah sekaligus memperkenalkan gaya hidup barat dengan kedok percintaan(bertopengkan percintaan), perjodohan dan kasih sayang.

PANDANGAN ISLAM
Sebagai seorang muslim tanyakanlah pada diri kita sendiri, apakah kita akan mencontohi begitu saja sesuatu yang jelas bukan bersumber dari Islam ?

Mari kita renungkan firman Allah s.w.t.:

“ Dan janglah kamu megikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya.
Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggung jawabnya”. (Surah Al-Isra : 36)


Dalam Islam kata “tahu” berarti mampu mengindera(mengetahui) dengan seluruh panca indera yang dikuasai oleh hati. Pengetahuan yang sampai pada taraf mengangkat isi dan hakikat sebenarnya. Bukan hanya sekedar dapat melihat atau mendengar. Bukan pula sekadar tahu sejarah, tujuannya, apa, siapa, kapan(bila), bagaimana, dan di mana, akan tetapi lebih dari itu.
Oleh kerana itu Islam amat melarang kepercayaan yang membonceng(mendorong/mengikut) kepada suatu kepercayaan lain atau dalam Islam disebut Taqlid.

Hadis Rasulullah s.a.w:“ Barang siapa yang meniru atau mengikuti suatu kaum (agama) maka dia termasuk kaum (agama) itu”.

Firman Allah s.w.t. dalam Surah AL Imran (keluarga Imran) ayat 85 :“Barangsiapa yang mencari agama selain agama Islam, maka sekali-sekali tidaklah diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi”.

HAL-HAL YANG HARUS DIBERI PERHATIAN:
Dalam masalah Valentine itu perlu difahami secara mendalam terutama dari kaca mata agama kerana kehidupan kita tidak dapat lari atau lepas dari agama (Islam) sebagai pandangan hidup. Berikut ini beberapa hal yang harus difahami di dalam masalah 'Valentine Day'.

1.    PRINSIP / DASAR
Valentine Day adalah suatu perayaan yang berdasarkan kepada pesta jamuan 'supercalis' bangsa Romawi kuno di mana setelah mereka masuk Agama Nasrani (kristian), maka berubah menjadi 'acara keagamaan' yang dikaitkan dengan kematian St. Valentine.

2.    SUMBER ASASI
Valentine jelas-jelas bukan bersumber dari Islam, melainkan bersumber dari rekaan fikiran manusia yang diteruskan oleh pihak gereja. Oleh kerana itu lah , berpegang kepada akal rasional manusia semata-mata, tetapi jika tidak berdasarkan kepada Islam(Allah), maka ia akan tertolak.
Firman Allah swt dalam Surah Al Baqarah ayat 120 :“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka.
Katakanlah : “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemahuan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu”.

3.    TUJUAN
Tujuan mencipta dan mengungkapkan rasa kasih sayang di persada bumi adalah baik. Tetapi bukan seminit untuk sehari dan sehari untuk setahun. Dan bukan pula bererti kita harus berkiblat kepada Valentine seolah-olah meninggikan ajaran lain di atas Islam. Islam diutuskan kepada umatnya dengan memerintahkan umatnya untuk berkasih sayang dan menjalinkan persaudaraan yang abadi di bawah naungan Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Bahkan Rasulullah s.a.w. bersabda :“Tidak beriman salah seorang di antara kamu sehingga ia cinta kepada saudaranya seperti cintanya kepada diri sendiri”.

4.    OPERASIONAL
Pada umumnya acara Valentine Day diadakan dalam bentuk pesta pora dan huru-hara.
Perhatikanlah firman Allah s.w.t.:“Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaithon dan syaithon itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya”. (Surah Al Isra : 27)
Surah Al-Anfal ayat 63 yang berbunyi : “…walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia (Allah) Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.
Sudah jelas ! Apapun alasannya, kita tidak dapat menerima kebudayaan import dari luar yang nyata-nyata bertentangan dengan keyakinan (akidah) kita. Janganlah kita mengotori akidah kita dengan dalih toleransi dan setia kawan. Kerana kalau dikata toleransi, Islamlah yang paling toleransi di dunia.
Sudah berapa jauhkah kita mengayunkan langkah mengelu-elukan(memuja-muja) Valentine Day ? Sudah semestinya kita menyedari sejak dini(saat ini), agar jangan sampai terperosok lebih jauh lagi. Tidak perlu kita irihati dan cemburu dengan upacara dan bentuk kasih sayang agama lain. Bukankah Allah itu Ar Rahman dan Ar Rohim. Bukan hanya sehari untuk setahun. Dan bukan pula dibungkus dengan hawa nafsu. Tetapi yang jelas kasih sayang di dalam Islam lebih luas dari semua itu. Bahkan Islam itu merupakan 'alternatif' terakhir setelah manusia gagal dengan sistem-sistem lain.
Lihatlah kebangkitan Islam!!! Lihatlah kerosakan-kerosakan yang ditampilkan oleh peradaban Barat baik dalam media massa, televisyen dan sebagainya. Karena sebenarnya Barat hanya mengenali perkara atau urusan yang bersifat materi. Hati mereka kosong dan mereka bagaikan 'robot' yang bernyawa.

MARI ISTIQOMAH (BERPEGANG TEGUH)

Perhatikanlah Firman Allah :
“…dan sesungguhnya jika kamu mengikuti keinginan mereka setelah datang ilmu kepadamu, sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk golongan orang-orang yang zalim”.
Semoga Allah memberikan kepada kita hidayahNya dan ketetapan hati untuk dapat istiqomah dengan Islam sehingga hati kita menerima kebenaran serta menjalankan ajarannya.

Tujuan dari semua itu adalah agar diri kita selalu taat sehingga dengan izin Allah s.w.t. kita dapat berjumpa dengan para Nabi baik Nabi Adam sampai Nabi Muhammad s.a.w.

Firman Allah s.w.t.:
“Barangsiapa yang taat kepada Allah dan RasulNya maka dia akan bersama orang-orang yang diberi nikmat dari golongan Nabi-Nabi, para shiddiq (benar imannya), syuhada, sholihin (orang-orang sholih), mereka itulah sebaik-baik teman"
(eda/dpet.kominfo)



PENTING GAK SIH AKTIF DI ORGANISASI KAMPUS???

1 komentar Rabu, 08 Februari 2012 di 20.52 - Edit entry?
1.    Kupu – Kupu = Kuliah Pulang – Kuliah Pulang
2.    Kunang – Kunang = Kuliah Nangkring – Kuliah Nangkring
3.    Kura – Kura = Kuliah Rapat – Kuliah Rapat

Dari 3 poin di atas mana yang kita pilih? Jika kita memilih poin pertama maka kita akan kembali menjadi anak kelas 1 SD. Beres sekolah langsung pulang kerumah, bermain, ngerjain PR dan tidur. Keesokan harinya kembali ke sekolah dan mengulangi kegiatan yang sama. Begitu juga dengan seorang “Kupu – Kupu”. beres kuliah pulang ke kostan. Nyampe di kostan internetan. Malamnya ngerjain tugas dan tidur. Keeseokan harinya juga melakukan aktivitas yang sama. Sungguh singkat hidup yang sangat berharga ini jika menjadi seorang “Kupu – Kupu”. Tapi, kalau dalam masa pemutihan kulit dan penggemukan badan, menjadi seorang “Kupu – Kupu” adalah salah satu solusi yang tepat. Hehe..

Gimana kalau kita milih poin ke-2 ? jika memilih poin 2 sebenarnya baik kalau kita nangkring dengan teman-teman membahas ASEAN COMMUNITY, Reshuffle Kabinet dan kasus korupsi yang menggurita di negeri ini. Tapi, jarang deh kayaknya kita nangkring bareng teman-teman membahas hal-hal seperti di atas. Kebanyakan dari kita kalau sudah nangkring dengan teman-teman gak jauh-jauh pembahasannya tentang bola, cewek dan game online bagi yang cowok. Bagi kaum hawa pasti gak jauh-jauh tentang gosip selebriti, tren pakaian terkini dan SM*SH, hehe. Boleh sih nangkring kayak gitu tapi lagi-lagi hidup kita jadi kurang berharga karena kita begitu berharga (hehe.. minjem salah satu slogan sampo yang ada di iklan TV)

Nah, ini dia yang menjadi inti pembahasan kita, poin ke-3. Jika kita menjadi seorang “Kura-kura” otomatis kita akan aktif di dalam organisasi. Penting gak sih aktif organisasi di kampus? Jawabannya PENTING ! karena banyak manfaat yang kita peroleh dari aktif berorganisasi, antara lain :

1.      Melatih soft skill
Apa sih soft skill itu? soft skil itu adalah hal-hal yang dianggap basa-basi oleh kebanyakan orang pada info lowongan pekerjaan, seperti : Kemampuan berkomunikasi, mampu bekerja sama dalam tim, mempunyai integritas dan lain sebagainya. Dalam pengertian sederhananya adalah kemampuan mengelola diri sendiri dan orang lain. Menurut Harvard University, 80% kesuksesan seorang lulusan perguruan tinggi ditentukan oleh soft skill. Hard skill atau biasa disebut kemampuan teknis hanya berpengaruh 20%. Dalam organisasi lah soft skill itu kita dapatkan.

2.      Menambah teman dan jaringan (network)
Semua orang pasti sepakat bahwa banyak teman itu baik. Dengan berorganisasi kita mendapatkan banyak teman. Kalau ada kesulitan kita punya banyak teman untuk minta bantuan. Ilmu akan bertambah bila saling tukar pikiran dan banyak lagi manfaatnya. Selain menambah teman kita bisa mendapat banyak jaringan yang salah satu manfaatnya adalah pada saat kita mencari pekerjaan. Sudah jamak diketahui mencari pekerjaan sekarang membutuhkan link/ network. Sepintar apapun kita kalau mencari pekerjaan tanpa link akan susah setengah mati. Link di sini jangan diartikan sebagai salah satu bentuk nepotisme tapi lebih kepada mendapatkan informasi – informasi tentang pekerjaan tersebut. Bagi yang ingin berwirausaha, menurut banyak pakar dan pebisnis, salah satu kunci suksesnya adalah link. Berapa banyak orang yang sukses berwirausaha mulai dari nol tapi mereka punya banyak link. Lagi – lagi di organisasi lah kita mendapatkannya.

3.      Menjadi manusia yang bermanfaat
Yang ke-3 agak berat nih. Hehe.. Nabi Muhammad SAW pernah bersabda bahwa sebaik-baik manusia adalah manusia yang bermanfaat. Trus apa hubungannya organisasi dengan menjadi manusia bermanfaat? Agar lebih mudah mari kita jawab dengan contoh. Bila kita tergabung dalam organisasi yang bergerak dalam bidang pengabdian masyarakat kita bisa membantu sesama melalui kegiatan yang kita buat, seperti : bakti sosial, penggalangan dana, donor darah dan lain sebagainya. Contoh lainnya pada saat rapat, diskusi atau dalam proses menjalankan organisasi kita memberikan ilmu kepada orang lain dan ilmu itu sangat berguna bagi orang itu, maka kita menjadi manusia yang bermanfaat dan InysaAllah akan menjadi amal jariyah yang akan trus mengalir walaupun kita sudah di liang lahat. Ada sebuah quote menarik dari Woodrow Wilson yang mudah-mudahan menginspirasi.

“ Anda lahir bukan hanya untuk hidup. Anda hadir di bumi ini memungkinkan dunia ini menjadi terasa lebih memuaskan, dengan visi yang lebih mulia, secercah harapan dan prestasi yang lebih tinggi “

Dari penjelasan diatas tak ada alasan rasanya jika kita gak masuk ke dalam organisasi. Jika takut nilai akan turun maka itu bukan lah alasan. Sebagai seorang mahasiswa tentunya kita sudah bisa mengatur waktu, membuat prioritas dan menentukan mana yang baik / buruk buat diri kita. INGAT !!! Kita bukan SISWA lagi, kita sudah MAHASISWA !



KAMU DAN ORGANISASI MU

0 komentar di 19.55 - Edit entry?

Mungkin ketika kalian membaca tulisan ini, kalian pasti langsung mengatakan kalauorganisasi itu dapat menyebabkan nilai matakuliah mahasiswa anjlok atau ada yang sependapat dengan saya kalau organisasi itu dapat meningkatkan nilai matakuliah. Ya, mungkin ada setuju atau tidak mengenai hal ini, karena keadaannya pasti berbeda antara mahasiswa yang satu dengan lainnya.
Oleh karena itu, saya cuman ingin membahas kalau memang benar organisasi itu dapat meningkatkan  atau bahkan mendongkrak nilai kalian yang dulunya cuman kisaran C, D, atau E menjadi minimal dapat nilai B dan bahkan sangat memungkinkan nilai A+ dalam genggaman kalian. Kecuali, organisatoris yang memang malas kuliah yaa hal ini nggak berlaku untuk pemalas.
Mengapa organisasi bisa mendongkrak nilai jongkok bahkan tiarap menjadi berdiri bahkan bisa  menerbangkan diri kalian? Pertama dan yang paling penting adalah organisasi mengajarkan keterampilan berbicara depan umum (komunikasi dua arah). Mungkin kalian adalah salah satu mahasiswa yang merasa masih gugup berbicara depan umum walaupun hanya di dalam kelas yang di depan kalian itu cuman dosen dan teman-teman perkuliahan tersebut. Malahan ada mahasiswa yang bukan hanya takut berbicara depan teman dan dosennya, bahkan sekedar tunjuk tangan untuk bertanya atau menjawab aja takutnya setengah mati.
Ya, kuncinya berbicara dan komunikasi dua arah. Organisatoris diharapkan dapat menyampaikan pendapat kepada orang lain dengan terstruktur dan tidak bertele-tele. Ingat, keterampilan ini tidak akan diajarkan pada matakuliah apapun. Oleh karena itu, dengan berorganisasi kita bisa belajar bagaimana berbicara dan berkomunikasi dengan baik. Biasanya organisasi selalu memberikan tanggung jawab kepada seorang anggotanya untuk memegang suatu kepanitiaan atau mengisi sebuah acara kemahasiswaan. Nah, kita sebagai anggota yang peduli terhadap organisasi pasti akan berusaha sebaik mungkin untuk melaksanakan tanggung jawab tersebut agar tidak mengecewakan organisasi, senior, junior dan diri sendiri.
Dengan menjadi panitia pelaksana atau pengisi acara kemahasiswaan, pasti kita akan dihadapkan pada situasi untuk melakukan komunikasi dengan orang lain diluar organisasi kita atau kita pasti berusaha sekeras mungkin untuk memberikan yang terbaik pada saat kita tampil dan berbicara di depan para undangan saat menjadi pengisi acara kemahasiswaan. Kemampuan berbicara ini pasti akan tertular pada saat kita kuliah, sehingga jika kita disuruh oleh dosen untuk presentase, diskusi, bertanya atau menjawab kita pasti bisa karena sudah terbiasa melakukannya di organisasi. Berbicara depan orang banyak aja udah terbiasa, apalagi cuman berbicara depan dosen dan teman-teman perkuliahan.
Nah, akibat dari keterampilan berbicara depan umum ini adalah kita menjadi mahasiswa yang aktif dalam kelas dan ini akan menjadi penilaian plus tersendiri bagi dosen matakuliah dibandingkan dengan teman yang pasif dan hanya serius mengikuti/mendengarkan teman atau dosen yang berbicara mengenai suatu permasalahan yang dibahas dalam perkuliahan. Jadi, kalian udah ngerti kan kalau organisasi kemahasiswaan itu tidak akan merugikan atau bahkan mengganggu nilai perkuliahan kalian. (eda/dept.kominfo dm)

BELAJARLAH SEPERTI PELANGI

0 komentar Selasa, 07 Februari 2012 di 05.51 - Edit entry?
Lelaki itu menggenggam erat Kecrekan Kayu. Sedari tadi ia memainkan untuk mengiringi bernyanyi dari satu tempat ke tempat lain. Terik matahari tak malu menampakkan sinarnya siang itu. Anjar tahu betul lagu yang sedang tren. Ditambah suara merdu Anjar sangat percaya diri mengamen di terminal pakupatan, serang, bersama kedua temannya, Handi dan Ega.

Anjar adalah anak tunggal dari nelayan dan buruh cuci di desa Teluk, Labuan. Dua tahin lalau orangtuanya meninggal karena penyakit yang menurutnya hanya demam biasa. Anjar ingat sekali waktu orangtuanya sakit. Ia berusaha membawanya ke klinik terdekat. Namun karena tidak mempunyai cukup biaya  dan tidak memiliki surat keterangan miskin, mereka tidak diterima dan dipaksa keluar. Dari situlah Anjar menganggap, pemerintah daerah tidak pernah memperhatikan rakyat miskin sepertinya. Untuk makan saja sudah susah apalagi berobat. Bukankah klinik kesehatan itu prasarana bersama? Tetapi mengapa rakyat miskin sepertinya tidak mendapatkan keadilan? Anjar merasa, dari sekian banyak dana yang dikeluarkan pemerintah, tidak ada sedikitpun yang ia rasakan. Misalnya pengobatan gratis yang sering dipromosikan pemerintah.

Semenjak ditinggalkan kedua orangtuanya, ia tidak punya tempat tinggal yang tetap namun setiap harinya Anjar selalu menyempatkan untuk belajar di sebuah pondok belajar yang didirikan aktifitas muda bernama Nanda. Kadang Anjar memilih tidur di pondok belajar tersebut dari pada harus tidur di jalanan.
Anjar tahu betul pendidikan masih sangat perlu baginya. Saat Nanda mengajak belajar bersama. Anjar sangat bersemangat. Anjar bertekad membangun negeri ini dan memperbaiki prasarana sosial khususnya untuk rakyat miskin seperti dirinya. Anjar sangat senang masih bisa belajar gratis di tempat itu karena setahunya, kini untuk mendapatkan pendidikan pun sangatlah mahal.

Anjar sangat mengidolakan Nanda yang selalu memotivasi orang-orang seperti Anjar. “kak Nanda suka banget demo ya? Kok perasaan aku sering banget lihat ka Nanda di televise sedang demo.”
“Bukan suka Anjar tapi Kakak memang ingin menegakkan keadilan, apapun prospeknya itu. Keadilan harus ditegakkan bukan?”

Nanda cukup peduli dengan anak jalanan yang kurang untuk dapat pembelajaran yang layak. Padahal dari belajarlah semua pengetahuan sebagai bekal hidup akan didapat. Nanda  sangat berempati dengan  kisah Anjar. Tapi sampai saat ini baik Anjar maupun dirinya belum mendapatkan  jawaban yang pasti untuk soal ini karena menurutnya, pemenrintah juga harusnya memperhatikan rakyat miskin. Keseriusan Anjar untuk belajar walaupun harus tetap mengamen, membuat Nanda mau membiayai Anjar bersekolah.
“Kak Nanda makasih banget ya seneng banget nih bisa bersekolah
lagi.”
“ Sama-sama Anjar. Pokoknya kamu tetep harus belajar ya dan kamu harus jadi orang hebat! Percayalah Anjar pelangimu pasti akan dating.”
Semangat Anjar tak pernah luntur karena dia bertekad dapatmerubah hidupnya menjadi sesuatu yang bisa ia banggakan kelak. Namun semenjak Anjar bersekolah,
ia jarang sekali bertemu Kak Nanda di pondoknya. Entah karena apa, yang pasti Kak Nanda, pondok selalu sepi dan beberapa pengajar di sana  jarang sekali masuk.
“Permisi De, benarkah di sisni tempat kediamannya Nanda seorang aktifis muda itu?”
“Iya benar disini kediamannya Nanda, ada apa ya Mas?” Adakah keluarganya disni? Mas Nanda masuk UGD karena demo siang tadi di kantor ke gubernuran.”
Nanda tidak mempunyai saudara mas. Ia di sisni sendirian seperti kami yang ditinggalkan kedua orangtuanya.
Anjar dan Indra segera menemui Nanda di UGD. Namun sebelum sampai disana, Nanda sudah menghembuskan nafas terakhirnya sore itu. Anjar merasa sangat tertekan. Apalagi ia meninggal bukan karena sakit tetapi karena aksi demonstrasi untuk membela rakyat kecil. Entah ada peluru yang salah sasaran ataupun memang dengan sengaja menembakkannya, karena peluru tersebut bersarang tepat di dada Nanda.
“Selamat jalan Kaka Nanda semoga diterima di sisi Allah SWT, Amin. Aku berjanji akan menjadi seperti kakak. Aku akan berusaha mendapatkan pelangiku, aku berjanji.”
            Semenjak Anjar masuk pondok itu, ia tak pernah tahu Nanda tinggal sendirian karena kedua orangtuanya bercerai sejak ia kecil. Anjar pun baru tahu, ternyata Nanda besar di lingkungan yang sama sepertinya. Besar di jalanan lalu dewasa dan menjadi sukses seperti sekarang ini.
            Sekali lagi Anjar harus kehilangan orang yang yang ia sayangi dan ia idolakan. Semenjak kepergian Nanda, Anjar menjadi semakin percaya diri dan bersemangat untuk terus menuntut ilmu. Di benaknya, ia ingin sekali menjadi pengganti Nanda yang membela rakyat kecil. Ya dia berjanji pada dirinya dan Allah SWT.


*** Lima Tahun kemudian***

            Kini Anjar slah satu mahasiswa di Universitas ternama di Jakarta dan Anjar berhasil menjadi aktifis muda lalu membangun literasi di pondok yang didirikan Nanda dulu. Anjar kini menjadi aktifis yang peduli dengan nasib rakyat miskin karena dirinya tahu dan pernah mengalami sendiri. Anjar pun tidak sendirian membangun pondok itu. Ia ditemani Egad an Handi sahabatnya dulu semasa mengamen. Keseriusannya dalam bidang sosial membuat Anjar lebih Fokus pada masalah kemiskinan. Demo adalah salah satu jalan yang Anjar sering lakukan namun demo yang bersifat MENGKRITIK bukan malah TAWURAN seperti yang sedang marak di televisi.

            “Rakyat miskin juga berhak mendapatkan penghidupan yang layak sebagaimana pemerintah memberikan kebijakan dan semoga beberapa fasilitas untuk warga dilihat dari sisi ketidak mampuan mereka. Biarkan mereka melihat Pelangi, Pelani kehidupan mereka!” begitu yang sering di suarakan oleh Anjar.
            Kata itu pula yang Anjar ucapkan sebelum menghembuskan nafas terakhirnya di tengah kerumunan para mahasiswa yang berdemo. Anjar meninggal karena ada yang menembaknya dari belakang. Mungkin ada yang tidak senang dengan Anjar ataupun memang ada peluru salah sasaran  mengenainya.
Walaupun Anjar telah menghembuskan nafas terakhirnya hari itu namanya dan hidupnya selalu dikenang dan menjadi pengingat bahwa tidak selamanya orang miskin tidak memiliki kesempatan sepertinya. Butuh keteladanan dan kesungguhan untuk mencapai sesuatu. Semoga pemerintah daerah lebih memperhatiakn rakyat miskin agar tidak adanya korban kekerasan bahkan kematian karena kurangnya prasarana. Baik Anjar maupun Nanda pasti tersenyum di Surga. Anjar pun kini dapat mengejar PELANGINYA.


“BELAJARLAH SEPERTI PELANGI SELALU BERSINAR DI KALA HUJAN RINTIK PERLAHAN DAN DI KALA MENDUNG DAN BELAJARLAH SEPERTI PELANGI SELALU MEMBERIKAN WARNA WALAUPUN SEDANG SEDIH DAN BELAJARLAH  SEAKAN KAMU SENDIRI ADALAH PELANGI ITU”.