=== ♥ INDAHNYA PELANGI HANYA SESAAT ♥ ===

0 komentar Kamis, 28 Maret 2013 di 09.22 - Edit entry?
=== ♥ INDAHNYA PELANGI HANYA SESAAT ♥ ===
Indahnya pelangi hanya sesaat,kemudian pergi dan berlalu.
Warnanya yang alami kini tinggal bayangan.Apakah mungkin dia akan muncul untuk yang kedua kali?
Semua itu masih misteri,namun itulah karya Illahi yang menakjubkan dan menghibur hati.

Begitulah episode kehidupan,karena hari kemarin telah berlalu,hari esok masih misteri,hari inilah hari kita.
Mulailah menghirup udara hari ini dengan senantiasa berbaik sangka pada Illahi.

Dibalik keindahan ada ketenangan dan kedamaian,yang lebih berharga dari onggokan intan dan berlian.

Keindahan akan melembutkan hati dan memelihara perasaan kita untuk selalu berusaha tersenyum dalam melewati fase-fase kehidupan.

Kelembutan hati bagaikan air yang mengalir dari puncak gunung kehulu sungai yang mampu melewati kerasnya bebatuan sungai.

Bersikaplah seperti air yg lemah lembut,karena pada dasarnya manusia menyukai kelembutan.

Tidak semua perbuatan baik itu akan disukai orang,akan ada orang yg menolak,menentang dan mencemooh.

Tugasmu hanya menyampaikan dan mengingatkan,bukan memutuskan.
Berlapang dadalah supaya mendapat ketenangan.

KISAH 4 ORANG ISTRI

0 komentar di 08.23 - Edit entry?

Kisah 4 orang Istri

Suatu ketika, ada seorang pedagang kaya yang mempunyai 4 orang istri.
Dia mencintai istri yang keempat, dan menganugerahinya harta dan kesenangan yang banyak.
Sebab, dialah yang tercantik diantara semua istrinya. Pria ini selalu memberikan yang terbaik buat istri keempatnya ini.

Pedagang itu juga mencintai istrinya yang ketiga. Dia sangat bangga dengan istrinya ini, dan selalu berusaha untuk
memperkenalkan wanita ini kepada semua temannya.
Namun, ia juga selalu khawatir kalau istrinya ini akan lari dengan pria yang lain.

Begitu juga dengan istri yang kedua. Ia pun sangat menyukainya. Ia adalah istri yang sabar dan pengertian.
Kapanpun pedagang ini mendapat masalah, dia selalu meminta pertimbangan istrinya ini.
Dialah tempat bergantung. Dia selalu menolong dan mendampingi suaminya, melewati masa-masa yang sulit.

Sama halnya dengan istri yang pertama. Dia adalah pasangan yang sangat setia. Dia selalu membawa perbaikan bagi
kehidupan keluarga ini. Dia lah yang merawat dan mengatur semua kekayaan dan usaha sangsuami.
Akan tetapi, sang pedagang, tak begitu mencintainya.
Walaupun sang istri pertama ini begitu sayang padanya, namun, pedagang ini tak begitu mempedulikannya.

Suatu ketika, si pedagang sakit. Lama kemudian, ia menyadari, bahwa ia akan segera meninggal.
Dia meresapi semua kehidupan indahnya, dan berkata dalam hati. “Saat ini, aku punya 4 orang
istri. Namun, saat aku meninggal, aku akan sendiri. Betapa menyedihkan jika aku harus hidup sendiri.”

Lalu, ia meminta semua istrinya datang, dan kemudian mulai bertanya pada istri keempatnya. “Kaulah yang paling
kucintai, kuberikan kau gaun dan perhiasan yang indah. Nah, sekarang, aku akan mati, maukah kau mendampingiku dan menemaniku? Ia terdiam. “Tentu saja tidak, “jawab istri keempat, dan pergi begitu
saja tanpa berkata-kata lagi.

Jawaban itu sangat menyakitkan hati. Seakan-akan, ada
pisau yang terhunus dan mengiris-iris hatinya.

Pedagang yang sedih itu lalu bertanya pada istri ketiga.
“Akupun mencintaimu sepenuh hati, dan saat ini, hidupku akan berakhir.
Maukah kau ikut denganku, dan menemani akhir hayatku?
Istrinya menjawab, Hidup begitu indah disini. Aku akan
menikah lagi jika kau mati. Sang pedagang begitu terpukul dengan ucapan ini. Badannya mulai merasa demam.

Lalu, ia bertanya pada istri keduanya. “Aku selalu berpaling padamu setiap kali mendapat masalah. Dan kau selalu mau
membantuku. Kini, aku butuh sekali pertolonganmu. Kalau ku mati, maukah kau ikut dan mendampingiku? Sang istri menjawab pelan. “Maafkan aku,” ujarnya “Aku tak bisa menolongmu kali ini. Aku hanya bisa mengantarmu hingga ke liang kubur saja. Nanti, akan kubuatkan makam yang indah buatmu.
Jawaban itu seperti kilat yang menyambar. Sang pedagang kini merasa putus asa.

Tiba-tiba terdengar sebuah suara. “Aku akan tinggal denganmu. Aku akan ikut kemanapun kau pergi. Aku, tak akan
meninggalkanmu, aku akan setia bersamamu. Sang pedagang lalu menoleh ke samping, dan mendapati istri pertamanya disana. Dia tampak begitu kurus. Badannya tampak seperti orang yang kelaparan. Merasa menyesal, sang pedagang lalu bergumam, “Kalau saja, aku bisa merawatmu lebih baik saat ku mampu, tak akan kubiarkan kau seperti ini, istriku.”
Renungan :

Teman, sesungguhnya kita punya 4 orang istri dalam hidup ini.
Istri yang keempat, adalah tubuh kita. Seberapapun banyak waktu dan biaya yang kita keluarkan untuk tubuh kita supaya tampak indah dan gagah, semuanya akan hilang. Ia akan pergi segera kalau kita meninggal. Tak ada keindahan dan kegagahan yang tersisa saat kita menghadap-Nya.

Istri yang ketiga, adalah status sosial dan kekayaan.
Saat kita meninggal, semuanya akan pergi kepada yang lain.
Mereka akan berpindah, dan melupakan kita yang pernah memilikinya.

Sedangkan istri yang kedua, adalah kerabat dan teman-teman.
Seberapapun dekat hubungan kita dengan mereka, mereka tak akan bisa bersama kita selamanya.
Hanya sampai kuburlah mereka akan menemani kita.

Dan, teman, sesungguhnya, istri pertama kita adalah jiwa dan amal kita. Mungkin, kita sering mengabaikan, dan melupakannya demi kekayaan dan kesenangan pribadi. Namun, sebenarnya, hanya jiwa dan amal kita sajalah yang mampu untuk terus setia dan mendampingi kemanapun kita melangkah. Hanya amal yang mampu menolong kita di
akhirat kelak.

Jadi, selagi mampu, perlakukanlah jiwa dan amal kita dengan bijak. Jangan sampai kita menyesal belakangan.
Mumpung masih hidup
Mumpung masih sehat
Mumpung masih longgar
Mumpung masih muda

“Telah dibayar lunas dengan segelas besar susu!”

0 komentar Selasa, 19 Maret 2013 di 15.27 - Edit entry?

Suatu hari, anak seorang lelaki miskin yang hidup dari menjual asongan dari pintu ke pintu menemukan bahwa kantongnya hanya tersisa beberapa sen uangnya, dan dia sangat lapar.

Anak lelaki tersebut memutuskan untuk meminta makanan dari rumah berikutnya. Akan tetapi, anak itu kehilangan keberanian saat seorang wanita muda membuka pintu rumah. Anak itu tidak jadi meminta makanan, dia hanya berani meminta segelas air.

Wanita muda tersebut melihat dan berpikir bahwa anak lelaki tersebut pastilah lapar. Oleh karena itu, dia membawakan segelas besar susu. Anak lelaki itu meminumnya dengan lambat.

Kemudian, dia bertanya, “ Berapa aku harus membayar untuk segelas besar susu ini?” Wanita itu menjawab, “Kamu tidak perlu bayar apa pun. Ibu kami mengajarkan tidak menerima bayaran untuk kebaikan,” kata wanita itu menambahkan.

Kemudian, anak lelaki itu menghabiskan susunya dan berkata, “Dari dalam hatiku, aku sangat berterima kasih kepada Anda.”

Sekian tahun kemudian, wanita muda tersebut mengalami sakit yang sangat kritis. Para dokter di kota itu sudah tidak sanggup menanganinya.

Akhirnya, mereka mengirimnya ke kota besar tempat dokter spesialis yang mampu menangani penyakit langkanya tersebut.

Dr. Howard Kelly dipanggil untuk melakukan pemeriksaan. Saat dia mendengar kota asal si wanita tersebut, terbersit seberkas pancaran aneh pada mata Dr. Kelly. Dia segera bangkit dan bergegas turun melalui hall rumah sakit menuju kamar si wanita tersebut.

Dengan berpakaian jubah kedokteran, dia menemui si wanita itu. Dia langsung mengenali wanita itu pada sekali pandang. Kemudian, dia kembali ke ruang konsultasi dan memutuskan untuk melakukan upaya terbaik untuk menyelamatkan nyawa wanita itu. Mulai hari itu, dia selalu memberikan perhatian khusus pada kasus wanita tersebut.
Setelah melalui perjuangan yang panjang, akhirnya diperoleh kemenangan…. Wanita itu sembuh! Kemudian, Dr. Kelly meminta bagian keuangan rumah sakit untuk mengirimkan seluruh tagihan biaya pengobatan wanita itu kepadanya...

Dr. Kelly melihatnya dan menuliskan sesuatu pada pojok atas lembar tagihan, lalu mengirimkannya ke kamar pasien.

Wanita itu takut untuk membuka tagihan tersebut. Dia sangat yakin bahwa dia tak akan mampu membayar tagihan tersebut, walaupun harus dicicil seumur hidupnya.

Akhirnya, dia memberanikan diri untuk membaca tagihan tersebut. Ada sesuatu yang menarik perhatiannya pada pojok atas lembar tagihan tersebut. Dia membaca tulisan yang berbunyi…..

“Telah dibayar lunas dengan segelas besar susu!”


Tertanda,
Dr. Howard Kelly


Air mata kebahagiaan membanjiri mata wanita itu. Dia berdoa, “Tuhan, terima kasih… bahwa cinta-Mu telah memenuhi seluruh bumi melalui hati dan tangan manusia.”

Terkadang, Sedekah dan Kebaikan di masa lalu dapat menyelesaikan masalah kita di masa yang akan datang

Selamatkan Remaja Banten

0 komentar Rabu, 06 Maret 2013 di 08.30 - Edit entry?

GENERASI muda merupakan ujung tombak kemajuan bangsa. Karena masa depan bangsa ada di tangan generasi muda yang melanjutkan estafeta kepemimpinan.
Akan tetapi, remaja kini terus digempur berbagai factor yang justru akan semakin menurunkan moral. Oleh sebab itu, Perhimpunan Konselor Muda Indonesia Generasi Pembina Insan Berprestasi ( PKMI Gempita ) Banten, mencoba terus bergerakuntuk melawan factor destruktif yang terus meningkat tiap tahunya.
Berlangsung di SD Peradaban, Ciracas Kota Serang, PKMI Gempita menghelat acara berupa kaderisasi konselor muda di kalangan kampus yang terbagi kedalam dua kota dan satu kabupaten di Propinsi Banten dengan 50 peserta. Kampus yang ikut serta pada kaderisasi tersebut antara lain Untirta, IAIN SMH Banten, IAIB, UPI Serang, Unsera, Unbaja, STIE Al-Khaeriyah Cilegon, STIE Dwimulya, UNI Tangerang, Piksi Input Serang, Minggu (24/2).
“Lebih baik kita menyelamatkan remaja yang ada, dari pada terus menerus sekedar mengkritisi pemimpin. Karena di tangan merekalah akan melanjutkan kepemimpinan tersebut” ungkapan Nasrullah Al-Fath, Ketua Umum PKMI Gempita Banten yang baru saja dilantik Minggu lalu (ramdhan-xpresi/zee) sumber Koran radar banten edisi Minggu, 3 Maret 2013 halaman 13

MENAKAR PENTINGNYA ORGANISASI MAHASISWA

0 komentar Jumat, 22 Februari 2013 di 04.53 - Edit entry?

MENAKAR PENTINGNYA ORGANISASI MAHASISWA

Geliat organisasi mahasiswa di kampus STIE Dwimulya Serang belakangan ini memang mengalami pasang surut. Semangat mengembangkan terus digelorakan oleh seluruh elemen anggota organisasi, namun kadang terkendala hal yang memang cenderung bersifat teknis baik perizinan maupun munculnya konflik-konflik  internal.  Situasi inilah yang kemudian memunculkan pertanyaan-pertanyan miring dari beberapa kalangan “seberapa penting organisasi mahasiswa, toh tidak pernah ada sejarah yang menyatakan sebuah kampus maju karena organisasi mahasiswanya?”. Tentu berbagai reaksi bermunculan baik yang sependapat maupun tidak. Bagi kita mahasiswa terutama pengurus organisasi  pasti akan menolak dengan tegas pernyataan tersebut. Namun tentu sekedar mengatakan tidak belumlah cukup, kita harus memiliki argumentasi yang kuat dan melanjutkan dengan kerja-kerja nyata tentu dengan dimulai melakukan kritik otokritik kedalam. Sebelum masuk pada tataran penting dan tidaknya organisasi, juga harus dimulai dari pengertian karena kita tidak akan pernah mencapai konsep tanpa memulai dari definisi.

Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya, sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi Sedangkan organisasi mahasiswa yaitu organisasi yang berisikan mahasiswa1. Kemudian organisasi mahasiswa dibedakan menjadi 2 yaitu internal dan eksternal kampus. Organisasi kemahasiswaan intra perguruan tinggi adalah wahana dan sarana pengembangan diri mahasiswa ke arah perluasan wawasan dan peningkatan kecendekiawanan serta integritas kepribadian untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan/atau menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetatman, teknologi dan/atau kesenian serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan tarap kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.

Artinya dengan definisi tersebut kita memahami betapa besarnya tanggung jawab dari organisasi mahasiswa yang secara perlahan harus kita penuhi sebagai beban moral dalam memperjuangan apa yang digariskan para pendahulu republik Indonesia. Menjawab pertanyaan seberapa penting organisasi mahasiswa terdapat  berbagai metode. Dalam kesempatan ini penulis mencoba menggunakan 3 pisau analisa singkat, yang pertama secara yuridis, filosofis, dan terakhir sosiologis.

Secara yuridis ( peraturan Perundang-undangan ) organisasi mahasiswa telah memiliki payung hukum yang menjamin keberadannya yaitu PP NO. 60 tahun 1999 tt Perguruan Tinggi yang kemudian secara teknis dilindungi Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia NOMOR 155 /U/1998. Banyak hal yang dijelaskan dalam peraturan tersebut baik kedudukun, fungsi, tanggung jawab, hingga mengenai persoalaan pendanaan yang dapat berasal dari kampus atau sumber lain yang tidak bertentangan dengan peraturan Perundang-undangan. Hal ini berakibat bahwa secara konstitusional organisasi mahasiswa di akui dan memiliki hak-hak serta kewajiban yang melekat sesuai peraturan tersebut.

Metode kedua yaitu pembedahan secara filosofis, persoalan fakta sejarah bahwa mahasiswa melalui organisasinya telah berkontribusi dalam pengawalan proses perubahan bangsa rasanya tak perlu banyak kita bahas. Penulis justru ingin mengemukakan apa yang dicetuskan oleh Paulo Freire (1921-1997) salah seorang tokoh pendidikan asal Amerika Latin. Paulo freire dalam konsepnya berusaha merubah sistem pendidikan gaya Bank yang banyak diterapkan di banyak negara maju (lebih lanjut silakan cari tt Pailo Freire) menuju sistem pembelajaran pemecahan masalah. Bahwa sistem pendidikan dimana pengajar lebih tau, pembelajaran hanya proses transfer ilmu dan pembelajaran teks book sangatlah tidak cocok dengan Negara-negara berkembang. Hal ini dikarenakan metode tersebut cenderung menciptakan pola pikir yang mekanis dan memposisikan diri menjadi tenaga kerja siap pakai. Seharusnya sistem pendidikan yang dibangun juga melibatkan peserta didik sebagai bagian pokok ( subjek pembelajaran ) yang memiliki peran yang sama dalam ruang pendidikan. Dan hal yang dibicarakan dalam kelas haruslah mengenai persoalan terdekat dari peserta didik. Dengan melihat hal tersebut jelaslah ormawa merupakan lingkungan yang sesuai menurut konsep poulo freire dimana kita belajar langsung mengenau tata kelola administrasi, manajemen organisasi, manajemen konflik, yang kemudian menciptakan mental dan jiwa organisasi yang kuat.

Pisau analisa terakhir yaitu pembedahan secara sosiologis atau kemanfatan untuk masyarakat banyak. Menilik kembali pada landasan operasional Organisasi mahasiswa yaitu Tri Dharma perguruan tinggi dalam poin tiga kita temukan “pengabdian masyarakat”, kemudian hal inilah yang menjadi ruh dalam proses penyusunan program-program kerja organisasi. Maka banyak kita temukan di berbagai organisasi yang memasukan program pengabdian masyarakat bahkan membentuk divisi khusus di dalamnya. Mungkin persoalannya kemudian seperti apa bentuk pengabdian tersebut apakah telah mencapai tahapan pemberdayaan berkelanjutan atau masih bersifat sporadik “datang –tinggal - kembali tahun depan”.

Terlepas dari argumen apapun yang kita bangun mengenai pentingnya organisasi mahasiswa, rasanya kritik otokritik tetap perlu dilakukan guna mengukur tahapan kerja-kerja organisasi yang telah kita lakukan, seberapa besar manfaat yang telah kita lakukan bagi mahasiswa, kampus, bahkan Bangsa dan Negara. Seberapa sering kita turun dalam persoalan realitas kehidupan di sekitar kita, anak putus sekolah, penggusuran, teknologi pertanian, kurang gizi dan berbagai persoalan dekat lainnya. Atau mungkin kita masih masih berkutat pada konflik-konflik internal yang melelahkan belum juga melakukan komunikasi, kordinasi, bahkan konsolidasi.

Tapi keyakinan bahwa proses itu sedang berjalan tetap harus di pegang teguh, selamat berjuang para pengurus organisasi bergandengan tangan dengan tiap elemen negeri ini demi tercapainya cita-cita berdirinya Negara adil, makmur sejahtera.

HANCURNYA MORAL REMAJA

1 komentar Kamis, 21 Februari 2013 di 08.51 - Edit entry?
 HANCURNYA MORL REMAJA


Degradasi moral remaja merupakan salah satu masalah sosial yang sering terjadi di masyarakat. Terlalu sibuknya pemerintah dengan berbagai masalah Politik dan Ekonomi yang terjadi dalam negeri membuat pemerintah mengesampingkan masalah degradasi moral remaja yang hanya menjadi bagian kecil dari masalah sosial. Akibat kelalaian dan kurangnya perhatian pemerintah terhadap masalah degradasi moral remaja, sekarang moral remaja mengalami tingkat degradasi yang tinggi. 

Peningkatan tingkat degradasi moral remaja disebabkan oleh berbagai faktor, seperti pergaulan bebas, proses sosialisasi yang kurang sempurna, pengaruh budaya barat, kurangnya pengawasan dan perhatian orang tua, dan tingkat pendidikan yang rendah.

Degradasi moral remaja merupakan suatu keprihatinan yang sangat mendalam bagi suatu bangsa. Dimana tulang punggung bangsa rapuh karena termakan oleh hancurnya moral. Sedangkan moral adalah cerminan hidup bagi penegak bangsa. Pemuda adalah harapan bangsa, di pundak merekalah masa depan bangsa dipertaruhkan. Jika pemudanya hancur, maka hancurlah bangsa tersebut.

Sering kita terlena akan timbulnya hal-hal kecil yang dapat menyebabkan bangsa ini hancur. Keluar masuknya budaya asing pada suatu bangsa menjadikan budaya sebelumnya tergantikan dan terabaikan, sehingga budaya baru itu membuat anak bangsa tidak mau lagi mengenal akan budaya lama dan menjadikan budaya baru sebagai pedoman hidupnya.

Di zaman yang serba modern ini, anak-anak semakin lupa terhadap apa yang harus dilakukan sebagai penerus bangsa, kewajiban seorang murid untuk belajar, patuh kepada guru terlebih lagi kepada kedua orang tua kurang diperhatikan. Pemuda-pemuda di zaman sekarang lebih mendahulukan berhura-hura daripada menjalankan kewajiban. Mereka tidak lagi mempertimbangkan apa yang akan terjadi setelah apa yang mereka lakukan. Padahal selain merugikan diri mereka sendiri juga dapat merugikan bangsa tempat dimana mereka tinggali. 

Hal inilah yang paling ditakuti, dimana moral bangsa terabaikan. Banyak orang tua kurang memperhatikan kehidupan buah hatinya. Mereka cenderung memenuhi kebutuhan fisik saja, sedangkan rohani mereka terabaikan. Para orang tua sering sibuk dengan profesi mereka masing-masing. Sementara sang anak dipercayakan kepada orang yang kurang berwenang terhadap dirinya. Dan itulah yang menyebabkan sang anak hidup dengan jalan mereka sendiri dengan tanpa arah. 

Mereka tidak menyadari yang mereka lakukan adalah awal dari mulai hancurnya bangsa ini. Yang mereka tahu hanyalah mencari kesenangan untuk menghibur hati dengan tidak mempedullikan halal haramnya. Sedangkan orang tua mereka tidak mengetehui sama sekali. Jika kebanyakan orang tua demikian, maka nasib bangsa menjadi taruhannya. Jika moral bangsa telah tercemar maka tiadalah damai untuk ditempati sebagai sarana kelangsumgan hidup warganya. 

Dengan demikian peran serta orang tua sangatlah penting dalam pengawasan pertumbuhan moral bangsa melalui generasinya. Lingkungan tempat hidup regenerasi juga sangat mempengaruhi berlangsungnya proses sosialisasi dan interaksi sesama hidup yang kedepannya menentukan.

Hancurnya Moral Remaja

Kurangnya perhatian terhadap Degradasi Moral Remaja.
Kondisi suatu bangsa dicerminkan oleh keadaan moral para pemudanya. Moral para pemuda yang hancur tidak mungkin dapat membangun bangsanya. Untuk itu, moral para pemuda sekarang sangatlah perlu untuk dibenahi dan diperbaiki. Terlalu sibuknya pemerintah dengan berbagai masalah Ekonomi,Politik dan Sosial,seperti kenaikan BBM, SEMBAKO, MARAKNYA KASUS KORUPSI, KECELAKAAN LALU LINTAS, DAN BENCANA ALAM, membuat pemerintah mengesampingkan masalah mengenai degradasi moral remaja, sehingga moral para remaja mengalami tingkat degradasi yang tinggi.

Era globalisasi telah membuat kehidupan mengalami perubahan yang signifikan, bahkan terjadi degradasi moral dan sosial budaya yang cenderung kepada pola-pola perilakumenyimpang.
Hal ini sebagai dampak pengadopsian budaya luar secara berlebihan dan tak terkendali oleh sebagian remaja kita. Persepsi budaya luar ditelan mentah-mentah tanpa mengenal lebih jauh nilai-nilai budaya luar secara arif dan bertanggung jawab. Tak dimungkiri pula, kehadiran teknologi yang serba digital dewasa ini banyak menjebak remaja kita untuk mengikuti perubahan ini. 

Hal ini perlu didukung dan disikapi positif mengingat kemampuan memahami pengetahuan dan teknologi adalah kebutuhan masa kini yang tidak bisa terelakkan. Namun, filterisasi atas merebaknya informasi dan teknologi super canggih melalui berbagai media komunikasi seringkali terlepas dari kontrol kita. Pola perilaku budaya luar (baca: pengaruh era global), sering kali dianggap sebagai simbol kemajuan dan mendapat dukungan berarti di kalangan remaja. Kemajuan informasi dan teknologi telah membawa ke arah perubahan konsep hidup dan perilaku sosial. Pengenalan dan penerimaan informasi dan teknologi tumbuh pesat bahkan menjadi kebutuhan hidup.

Kita mesti prihatin, sekaligus menaruh perhatian lebih bila mengamati dan menjumpai sebagian dari remaja kita makin gandrung menikmati dan menghabiskan masa remajanya dengan kegiatan yang kurang berfaedah bahkan sama sekali tak berguna demi masa depannya. Sungguh ironis, kala daya tarik pendidikan dan pengetahuan yang mestinya wajib didapatkan oleh para remaja, malah justru menjadi momok yang menakutkan dan memicu kebencian.

Sebab-Sebab Terjadinya Degradasi Moral Remaja

Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya degradasi moral remaja.Antara lain sebagai berikut :
1.    Penyimpangan social
Menurut James W.van der Zanden,penyimpangan sosial merupakan perilaku yang oleh sejumlah besar orang dianggap sebagai suatu hal yang tercela dan di luar batas toleransi.penyimpangan sosial umumnya disebabkan oleh proses sosialisasi yang kurang sempurna. Retaknya sebuah rumah tangga menjadikan seorang anak tidak mengenal disiplin dan sopan santun.Hal ini di sebabkan karena orang tua sebagai agen sosialisasi tidak melakukan peran yang semestinya.

2.    Pengaruh budaya asing
Kota merupakan tempat pusat segala aktifitas,keluar masuknya budaya asing menjadikan munculnya budaya-budaya baru dan menghapus budaya-budaya lama merasuknya budaya-budaya asing dalam kehidupan suatu bangsa membawa banyak sekali perubahan walaupun dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi budaya asing membawa dampak positif namun dalam bidang pergaulan budaya asing membawa dampak yang negatif masuknya budaya clubing,minum-minuman keras ,juga juga narkotika sekarang menjadi budaya baru di kota-kota besar,tidak hanya remaja yang hidup dikota-kota besar yang mengalami tingkat degradasi moral yang tingi bahkan remaja yang tinggal di pedesaan yang mengenal adat istiadat yang kuat pun ikut terpengaruh budaya asing dan mengalami tingkat degradasi moral yang tinggi.

3.    Kurangnya pengawasan dan perhatian orang tua
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak hanya mendorong para laki-laki untuk terjun kedalamnya bahkan para perempuan pun merasa memili hak yang sama untuk ikut terjun kedalamnya sehingga dalam sebuah rumah tangga seorang anak kurang mendapat pengawasan dan perhatian dari orang tua mereka ,akibatnya banyakdari mereka mncari kebahagiaan yang salah,seperti clumbing,minum-minuman keras dan menghilangkan stres gengan obat-obatan.

4.    Rendahnya tingkat pendidikan
Crow and crow menegaskan; learning is a modification of accompanying growth processes that are brougt about trought adjusment to sensions initieted though sensory stimulation(Laster D. crow.Alice D .crow 1956:215) artinya:“belajar adalah perubah tingkah laku yang menyertai proses pertumbuhan yang semua itu di sebabkan melalui penyesuaian terhadap keadaan yang diawali lewat rangsangan panca indra”.Kurangnya pendidikan dan kemampuan diri dalam pergaulan dapat membuat seseorang keliru dalam mengambil jalan hidupnya,sehingga mereka mudah terpengaruh degan hal-hal baru seiring proses sosialisasi yang mereka alami.Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dalam proses sosialisasi,karena pendidikan menjadi landasan perilaku seseorang.Kurangnya pendidikan mengakibatkan proses sosialisasi kurang seimbang.

5.    Kurangnya keefisienan dan keefektifan lembaga sosial masyarakat
Ada berbagai masalah sosial yang terjadi dalam masyarakat,tingginya tingkat kemiskinan mengakibatkan berbagai masalah sosial,seperti meningkatnya jumlah kriminalitas,kurangnya pendidikan,dan banyaknya jumlah penduduk yang kelaparan serta kurang gizi.Hal tersebut menarik sebagian besar perhatian pemerintah sehingga masalah mengenai degradasi moral remaja di kesampingkan.Kurangnya perhatian lembaga sosial terhadap moral remaja mengakibatkan tingkat degradasi moral yang tinggi.Penerapan –penerapan norma dan sanksi yang kurang mengikat dari lembaga sosial mengakibatkan para pemuda mengabaikan aturan-aturan tersebut.

6.    Media masa atau media informasi
Kemajuan IPTEK melahirkan berbagai macam media yang mutakhir seperti televisi,handpone, internet dan lain-lain.Banyaknya informasi yang bisa di peroleh dari media tersebut menyebabkan banyak para remaja menyalahgunakan media tersebut .Banyaknya tayangan-tayangan yang tidak seharusnya di tampilkan oleh media masa seperti adegan-adegan kekerasan dan romantis yang sering di tayangkan oleh media masa membuat para remaja meniru adegan-adegan tersebut.Tayangan media masa yang sering mereka lihat dijadikan kebudayaan baru yang dianggap sesuai dengan kemajuan zaman.Rasa tidak ingin ketinggalan zaman dari orang lain membuat para remaja melakukan kebiasaan baru yang sudah menjadi kebudayaan atau sering mereka jumpai seperti tayangan televisi dan lingkungan sosialisasi.


Beberapa aspek yang dapat menanggulangi degradasi moral remaja.

Yang pertama adalah Aspek pendidikan formal/lingkungan sekolah. Pendidikan yang lebih menekankan kepada bimbingan dan pembinaan perilaku konstruktif, mandiri dan kreatif menjadi faktor penting, karena melatih integritas mental dan moral remaja menuju terbentuknya pribadi yang memiliki daya ketahanan pribadi dan sosial dalam menghadapi benturan-benturan nilai-niai (clash of value) yang berlaku dalam lingkungan remaja itu sendiri berikut lingkungan sosialnya.

Kedua, aspek lingkungan keluarga, jelas memberi andil yang signifikan terhadap berkembangnya pola perilaku menyimpang para remaja, karena proses penanaman nilai-nilai bermula dari dinamika kehidupan dalam keluarga itu sendiri dan akan terus berlangsung sampai remaja dapat menemukan identitas diri dan aktualisasi pribadinya secara utuh. Remaja akan menentukan perilaku sosialnya seiring dengan maraknya perilaku remaja seusianya yang notabene mendapat penerimaan secara utuh oleh kalangannya. Oleh karenanya, peranan orang tua termasuk sanak keluarga lebih dominan di dalam mendidik, membimbing, dan mengawasi serta memberikan perhatian lebih sedini mungkin terhadap perkembangan perilaku remajanya.

Ketiga, aspek lingkungan pergaulan seringkali menuntut dan memaksa remaja harus dapat menerima pola perilaku yang dikembangkan remaja. Hal ini sebagai kompensasi pengakuan keberadaan remaja dalam kelompok. Maka, perlu diciptakan lingkungan pergaulan yang kondusif, agar situasi dan kondisi pergaulan dan hubungan sosial yang saling memberi pengaruh dan nilai-nilai positif bagi aktifitas remaja dapat terwujud.

Keempat, aspek penegakan hukum/sanksi. Ketegasan penerapan sanksi mungkin dapat menjadi shock teraphy (terapi kejut) bagi remaja yang melakukan tindakan-tindakan yang menyimpang. Dan ini dimulai dari lingkungan keluarga, sekolah, kepolisian dan lembaga lainnya.

Terakhir, aspek sosial kemasyarakat. Terciptanya relasi-relasi sosial yang baik dan serasi di antara warga masyarakat sekitar, akan memberi implikasi terhadap tumbuh dan berkembangnya kontak-kontak sosial yang dinamis, sehingga muncul sikap saling memahami, memperhatikan sekaligus mengawasi tindak perilaku warga terutama remaja di lingkungannya. Hal ini tentu sangat mendukung terjalinnya hubungan dan aktifitas remaja yang terkontrol.