KISAH 4 ORANG ISTRI
0
komentar
di
08.23
-
Edit entry?
Kisah 4 orang Istri
Dia mencintai istri yang keempat, dan menganugerahinya harta dan kesenangan yang banyak.
Sebab, dialah yang tercantik diantara semua istrinya. Pria ini selalu memberikan yang terbaik buat istri keempatnya ini.
Pedagang itu juga mencintai istrinya yang ketiga. Dia sangat bangga dengan istrinya ini, dan selalu berusaha untuk
memperkenalkan wanita ini kepada semua temannya.
Namun, ia juga selalu khawatir kalau istrinya ini akan lari dengan pria yang lain.
Begitu juga dengan istri yang kedua. Ia pun sangat menyukainya. Ia adalah istri yang sabar dan pengertian.
Kapanpun pedagang ini mendapat masalah, dia selalu meminta pertimbangan istrinya ini.
Dialah tempat bergantung. Dia selalu menolong dan mendampingi suaminya, melewati masa-masa yang sulit.
Sama halnya dengan istri yang pertama. Dia adalah pasangan yang sangat setia. Dia selalu membawa perbaikan bagi
kehidupan keluarga ini. Dia lah yang merawat dan mengatur semua kekayaan dan usaha sangsuami.
Akan tetapi, sang pedagang, tak begitu mencintainya.
Walaupun sang istri pertama ini begitu sayang padanya, namun, pedagang ini tak begitu mempedulikannya.
Suatu ketika, si pedagang sakit. Lama kemudian, ia menyadari, bahwa ia akan segera meninggal.
Dia meresapi semua kehidupan indahnya, dan berkata dalam hati. “Saat ini, aku punya 4 orang
istri. Namun, saat aku meninggal, aku akan sendiri. Betapa menyedihkan jika aku harus hidup sendiri.”
Lalu, ia meminta semua istrinya datang, dan kemudian mulai bertanya pada istri keempatnya. “Kaulah yang paling
kucintai, kuberikan kau gaun dan perhiasan yang indah. Nah, sekarang, aku akan mati, maukah kau mendampingiku dan menemaniku? Ia terdiam. “Tentu saja tidak, “jawab istri keempat, dan pergi begitu
saja tanpa berkata-kata lagi.
Jawaban itu sangat menyakitkan hati. Seakan-akan, ada
pisau yang terhunus dan mengiris-iris hatinya.
Pedagang yang sedih itu lalu bertanya pada istri ketiga.
“Akupun mencintaimu sepenuh hati, dan saat ini, hidupku akan berakhir.
Maukah kau ikut denganku, dan menemani akhir hayatku?
Istrinya menjawab, Hidup begitu indah disini. Aku akan
menikah lagi jika kau mati. Sang pedagang begitu terpukul dengan ucapan ini. Badannya mulai merasa demam.
Lalu, ia bertanya pada istri keduanya. “Aku selalu berpaling padamu setiap kali mendapat masalah. Dan kau selalu mau
membantuku. Kini, aku butuh sekali pertolonganmu. Kalau ku mati, maukah kau ikut dan mendampingiku? Sang istri menjawab pelan. “Maafkan aku,” ujarnya “Aku tak bisa menolongmu kali ini. Aku hanya bisa mengantarmu hingga ke liang kubur saja. Nanti, akan kubuatkan makam yang indah buatmu.
Jawaban itu seperti kilat yang menyambar. Sang pedagang kini merasa putus asa.
Tiba-tiba terdengar sebuah suara. “Aku akan tinggal denganmu. Aku akan ikut kemanapun kau pergi. Aku, tak akan
meninggalkanmu, aku akan setia bersamamu. Sang pedagang lalu menoleh ke samping, dan mendapati istri pertamanya disana. Dia tampak begitu kurus. Badannya tampak seperti orang yang kelaparan. Merasa menyesal, sang pedagang lalu bergumam, “Kalau saja, aku bisa merawatmu lebih baik saat ku mampu, tak akan kubiarkan kau seperti ini, istriku.”
Renungan :
Teman, sesungguhnya kita punya 4 orang istri dalam hidup ini.
Istri yang keempat, adalah tubuh kita. Seberapapun banyak waktu dan biaya yang kita keluarkan untuk tubuh kita supaya tampak indah dan gagah, semuanya akan hilang. Ia akan pergi segera kalau kita meninggal. Tak ada keindahan dan kegagahan yang tersisa saat kita menghadap-Nya.
Istri yang ketiga, adalah status sosial dan kekayaan.
Saat kita meninggal, semuanya akan pergi kepada yang lain.
Mereka akan berpindah, dan melupakan kita yang pernah memilikinya.
Sedangkan istri yang kedua, adalah kerabat dan teman-teman.
Seberapapun dekat hubungan kita dengan mereka, mereka tak akan bisa bersama kita selamanya.
Hanya sampai kuburlah mereka akan menemani kita.
Dan, teman, sesungguhnya, istri pertama kita adalah jiwa dan amal kita. Mungkin, kita sering mengabaikan, dan melupakannya demi kekayaan dan kesenangan pribadi. Namun, sebenarnya, hanya jiwa dan amal kita sajalah yang mampu untuk terus setia dan mendampingi kemanapun kita melangkah. Hanya amal yang mampu menolong kita di
akhirat kelak.
Jadi, selagi mampu, perlakukanlah jiwa dan amal kita dengan bijak. Jangan sampai kita menyesal belakangan.
Mumpung masih hidup
Mumpung masih sehat
Mumpung masih longgar
Mumpung masih muda
“Telah dibayar lunas dengan segelas besar susu!”
0
komentar
Selasa, 19 Maret 2013
di
15.27
-
Edit entry?
Suatu hari, anak seorang lelaki miskin yang hidup dari menjual asongan dari pintu ke pintu menemukan bahwa kantongnya hanya tersisa beberapa sen uangnya, dan dia sangat lapar.
Anak lelaki tersebut memutuskan untuk meminta makanan dari rumah berikutnya. Akan tetapi, anak itu kehilangan keberanian saat seorang wanita muda membuka pintu rumah. Anak itu tidak jadi meminta makanan, dia hanya berani meminta segelas air.
Anak lelaki tersebut memutuskan untuk meminta makanan dari rumah berikutnya. Akan tetapi, anak itu kehilangan keberanian saat seorang wanita muda membuka pintu rumah. Anak itu tidak jadi meminta makanan, dia hanya berani meminta segelas air.
Wanita muda tersebut melihat dan berpikir bahwa anak lelaki tersebut pastilah lapar. Oleh karena itu, dia membawakan segelas besar susu. Anak lelaki itu meminumnya dengan lambat.
Kemudian, dia bertanya, “ Berapa aku harus membayar untuk segelas besar susu ini?” Wanita itu menjawab, “Kamu tidak perlu bayar apa pun. Ibu kami mengajarkan tidak menerima bayaran untuk kebaikan,” kata wanita itu menambahkan.
Kemudian, anak lelaki itu menghabiskan susunya dan berkata, “Dari dalam hatiku, aku sangat berterima kasih kepada Anda.”
Sekian tahun kemudian, wanita muda tersebut mengalami sakit yang sangat kritis. Para dokter di kota itu sudah tidak sanggup menanganinya.
Akhirnya, mereka mengirimnya ke kota besar tempat dokter spesialis yang mampu menangani penyakit langkanya tersebut.
Dr. Howard Kelly dipanggil untuk melakukan pemeriksaan. Saat dia mendengar kota asal si wanita tersebut, terbersit seberkas pancaran aneh pada mata Dr. Kelly. Dia segera bangkit dan bergegas turun melalui hall rumah sakit menuju kamar si wanita tersebut.
Dengan berpakaian jubah kedokteran, dia menemui si wanita itu. Dia langsung mengenali wanita itu pada sekali pandang. Kemudian, dia kembali ke ruang konsultasi dan memutuskan untuk melakukan upaya terbaik untuk menyelamatkan nyawa wanita itu. Mulai hari itu, dia selalu memberikan perhatian khusus pada kasus wanita tersebut.
Setelah melalui perjuangan yang panjang, akhirnya diperoleh kemenangan…. Wanita itu sembuh! Kemudian, Dr. Kelly meminta bagian keuangan rumah sakit untuk mengirimkan seluruh tagihan biaya pengobatan wanita itu kepadanya...
Dr. Kelly melihatnya dan menuliskan sesuatu pada pojok atas lembar tagihan, lalu mengirimkannya ke kamar pasien.
Wanita itu takut untuk membuka tagihan tersebut. Dia sangat yakin bahwa dia tak akan mampu membayar tagihan tersebut, walaupun harus dicicil seumur hidupnya.
Akhirnya, dia memberanikan diri untuk membaca tagihan tersebut. Ada sesuatu yang menarik perhatiannya pada pojok atas lembar tagihan tersebut. Dia membaca tulisan yang berbunyi…..
“Telah dibayar lunas dengan segelas besar susu!”
Tertanda,
Dr. Howard Kelly
Air mata kebahagiaan membanjiri mata wanita itu. Dia berdoa, “Tuhan, terima kasih… bahwa cinta-Mu telah memenuhi seluruh bumi melalui hati dan tangan manusia.”
Terkadang, Sedekah dan Kebaikan di masa lalu dapat menyelesaikan masalah kita di masa yang akan datang
Selamatkan Remaja Banten
0
komentar
Rabu, 06 Maret 2013
di
08.30
-
Edit entry?
GENERASI muda merupakan
ujung tombak kemajuan bangsa. Karena masa depan bangsa ada di tangan generasi
muda yang melanjutkan estafeta kepemimpinan.
Akan tetapi, remaja
kini terus digempur berbagai factor yang justru akan semakin menurunkan moral. Oleh
sebab itu, Perhimpunan Konselor Muda Indonesia Generasi Pembina Insan
Berprestasi ( PKMI Gempita ) Banten, mencoba terus bergerakuntuk melawan factor
destruktif yang terus meningkat tiap tahunya.
Berlangsung di SD
Peradaban, Ciracas Kota Serang, PKMI Gempita menghelat acara berupa kaderisasi
konselor muda di kalangan kampus yang terbagi kedalam dua kota dan satu
kabupaten di Propinsi Banten dengan 50 peserta. Kampus yang ikut serta pada
kaderisasi tersebut antara lain Untirta, IAIN SMH Banten, IAIB, UPI Serang,
Unsera, Unbaja, STIE Al-Khaeriyah Cilegon, STIE Dwimulya, UNI Tangerang, Piksi
Input Serang, Minggu (24/2).
“Lebih baik kita
menyelamatkan remaja yang ada, dari pada terus menerus sekedar mengkritisi
pemimpin. Karena di tangan merekalah akan melanjutkan kepemimpinan tersebut”
ungkapan Nasrullah Al-Fath, Ketua Umum PKMI Gempita Banten yang baru saja
dilantik Minggu lalu (ramdhan-xpresi/zee)
sumber Koran radar banten edisi Minggu, 3 Maret 2013 halaman 13
MENAKAR PENTINGNYA ORGANISASI MAHASISWA
0
komentar
Jumat, 22 Februari 2013
di
04.53
-
Edit entry?
MENAKAR
PENTINGNYA ORGANISASI MAHASISWA
Geliat
organisasi mahasiswa di kampus STIE Dwimulya Serang belakangan ini memang
mengalami pasang surut. Semangat mengembangkan terus digelorakan oleh seluruh
elemen anggota organisasi, namun kadang terkendala hal yang memang cenderung
bersifat teknis baik perizinan maupun munculnya konflik-konflik
internal. Situasi inilah yang kemudian memunculkan pertanyaan-pertanyan
miring dari beberapa kalangan “seberapa penting organisasi mahasiswa, toh tidak
pernah ada sejarah yang menyatakan sebuah kampus maju karena organisasi
mahasiswanya?”. Tentu berbagai reaksi bermunculan baik yang sependapat maupun
tidak. Bagi kita mahasiswa terutama pengurus organisasi pasti akan
menolak dengan tegas pernyataan tersebut. Namun tentu sekedar mengatakan tidak
belumlah cukup, kita harus memiliki argumentasi yang kuat dan melanjutkan dengan
kerja-kerja nyata tentu dengan dimulai melakukan kritik otokritik kedalam.
Sebelum masuk pada tataran penting dan tidaknya organisasi, juga harus dimulai
dari pengertian karena kita tidak akan pernah mencapai konsep tanpa memulai
dari definisi.
Organisasi
pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul,
bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin
dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya, sarana-parasarana, data, dan
lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan
organisasi Sedangkan organisasi mahasiswa yaitu organisasi yang berisikan
mahasiswa1. Kemudian organisasi mahasiswa dibedakan menjadi 2 yaitu internal
dan eksternal kampus. Organisasi kemahasiswaan intra perguruan tinggi adalah
wahana dan sarana pengembangan diri mahasiswa ke arah perluasan wawasan dan
peningkatan kecendekiawanan serta integritas kepribadian untuk menyiapkan
peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik
dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan/atau menciptakan
ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian, mengembangkan dan
menyebarluaskan ilmu pengetatman, teknologi dan/atau kesenian serta
mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan tarap kehidupan masyarakat dan
memperkaya kebudayaan nasional.
Artinya
dengan definisi tersebut kita memahami betapa besarnya tanggung jawab dari
organisasi mahasiswa yang secara perlahan harus kita penuhi sebagai beban moral
dalam memperjuangan apa yang digariskan para pendahulu republik Indonesia.
Menjawab pertanyaan seberapa penting organisasi mahasiswa terdapat
berbagai metode. Dalam kesempatan ini penulis mencoba menggunakan 3 pisau
analisa singkat, yang pertama secara yuridis, filosofis, dan terakhir
sosiologis.
Secara
yuridis ( peraturan Perundang-undangan ) organisasi mahasiswa telah memiliki
payung hukum yang menjamin keberadannya yaitu PP NO. 60 tahun 1999 tt Perguruan
Tinggi yang kemudian secara teknis dilindungi Keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia NOMOR 155 /U/1998. Banyak hal
yang dijelaskan dalam peraturan tersebut baik kedudukun,
fungsi, tanggung jawab, hingga mengenai persoalaan pendanaan yang dapat berasal
dari kampus atau sumber lain yang tidak bertentangan dengan peraturan
Perundang-undangan. Hal ini berakibat bahwa secara konstitusional organisasi
mahasiswa di akui dan memiliki hak-hak serta kewajiban yang melekat sesuai
peraturan tersebut.
Metode
kedua yaitu pembedahan secara filosofis, persoalan fakta sejarah bahwa
mahasiswa melalui organisasinya telah berkontribusi dalam pengawalan proses
perubahan bangsa rasanya tak perlu banyak kita bahas. Penulis justru ingin
mengemukakan apa yang dicetuskan oleh Paulo Freire (1921-1997) salah seorang
tokoh pendidikan asal Amerika Latin. Paulo freire dalam konsepnya berusaha
merubah sistem pendidikan gaya Bank yang banyak diterapkan di banyak negara
maju (lebih lanjut silakan cari tt Pailo Freire) menuju sistem pembelajaran
pemecahan masalah. Bahwa sistem pendidikan dimana pengajar lebih tau,
pembelajaran hanya proses transfer ilmu dan pembelajaran teks book sangatlah
tidak cocok dengan Negara-negara berkembang. Hal ini dikarenakan metode
tersebut cenderung menciptakan pola pikir yang mekanis dan memposisikan diri
menjadi tenaga kerja siap pakai. Seharusnya sistem pendidikan yang dibangun
juga melibatkan peserta didik sebagai bagian pokok ( subjek pembelajaran ) yang
memiliki peran yang sama dalam ruang pendidikan. Dan hal yang dibicarakan dalam
kelas haruslah mengenai persoalan terdekat dari peserta didik. Dengan melihat
hal tersebut jelaslah ormawa merupakan lingkungan yang sesuai menurut konsep
poulo freire dimana kita belajar langsung mengenau tata kelola administrasi,
manajemen organisasi, manajemen konflik, yang kemudian menciptakan mental dan
jiwa organisasi yang kuat.
Pisau
analisa terakhir yaitu pembedahan secara sosiologis atau kemanfatan untuk
masyarakat banyak. Menilik kembali pada landasan operasional Organisasi mahasiswa
yaitu Tri Dharma perguruan tinggi dalam poin tiga kita temukan “pengabdian
masyarakat”, kemudian hal inilah yang menjadi ruh dalam proses penyusunan
program-program kerja organisasi. Maka banyak kita temukan di berbagai
organisasi yang memasukan program pengabdian masyarakat bahkan membentuk divisi
khusus di dalamnya. Mungkin persoalannya kemudian seperti apa bentuk pengabdian
tersebut apakah telah mencapai tahapan pemberdayaan berkelanjutan atau masih
bersifat sporadik “datang –tinggal - kembali tahun depan”.
Terlepas
dari argumen apapun yang kita bangun mengenai pentingnya organisasi mahasiswa,
rasanya kritik otokritik tetap perlu dilakukan guna mengukur tahapan
kerja-kerja organisasi yang telah kita lakukan, seberapa besar manfaat yang
telah kita lakukan bagi mahasiswa, kampus, bahkan Bangsa dan Negara. Seberapa
sering kita turun dalam persoalan realitas kehidupan di sekitar kita, anak
putus sekolah, penggusuran, teknologi pertanian, kurang gizi dan berbagai
persoalan dekat lainnya. Atau mungkin kita masih masih berkutat pada
konflik-konflik internal yang melelahkan belum juga melakukan komunikasi,
kordinasi, bahkan konsolidasi.
Tapi
keyakinan bahwa proses itu sedang berjalan tetap harus di pegang teguh, selamat
berjuang para pengurus organisasi bergandengan tangan dengan tiap elemen negeri
ini demi tercapainya cita-cita berdirinya Negara adil, makmur sejahtera.
HANCURNYA MORAL REMAJA
1 komentar
Kamis, 21 Februari 2013
di
08.51
-
Edit entry?
HANCURNYA MORL REMAJA
Degradasi
moral remaja merupakan salah satu masalah sosial yang sering terjadi di
masyarakat. Terlalu sibuknya pemerintah dengan berbagai masalah Politik dan
Ekonomi yang terjadi dalam negeri membuat pemerintah mengesampingkan masalah
degradasi moral remaja yang hanya menjadi bagian kecil dari masalah sosial.
Akibat kelalaian dan kurangnya perhatian pemerintah terhadap masalah degradasi
moral remaja, sekarang moral remaja mengalami tingkat degradasi yang
tinggi.
Peningkatan
tingkat degradasi moral remaja disebabkan oleh berbagai faktor, seperti
pergaulan bebas, proses sosialisasi yang kurang sempurna, pengaruh budaya
barat, kurangnya pengawasan dan perhatian orang tua, dan tingkat pendidikan
yang rendah.
Degradasi
moral remaja merupakan suatu keprihatinan yang sangat mendalam bagi suatu
bangsa. Dimana tulang punggung bangsa rapuh karena termakan oleh hancurnya
moral. Sedangkan moral adalah cerminan hidup bagi penegak bangsa. Pemuda adalah
harapan bangsa, di pundak merekalah masa depan bangsa dipertaruhkan. Jika pemudanya
hancur, maka hancurlah bangsa tersebut.
Sering
kita terlena akan timbulnya hal-hal kecil yang dapat menyebabkan bangsa ini
hancur. Keluar masuknya budaya asing pada suatu bangsa menjadikan budaya
sebelumnya tergantikan dan terabaikan, sehingga budaya baru itu membuat anak
bangsa tidak mau lagi mengenal akan budaya lama dan menjadikan budaya baru
sebagai pedoman hidupnya.
Di
zaman yang serba modern ini, anak-anak semakin lupa terhadap apa yang harus
dilakukan sebagai penerus bangsa, kewajiban seorang murid untuk belajar, patuh
kepada guru terlebih lagi kepada kedua orang tua kurang diperhatikan.
Pemuda-pemuda di zaman sekarang lebih mendahulukan berhura-hura daripada
menjalankan kewajiban. Mereka tidak lagi mempertimbangkan apa yang akan terjadi
setelah apa yang mereka lakukan. Padahal selain merugikan diri mereka sendiri
juga dapat merugikan bangsa tempat dimana mereka tinggali.
Hal
inilah yang paling ditakuti, dimana moral bangsa terabaikan. Banyak orang tua
kurang memperhatikan kehidupan buah hatinya. Mereka cenderung memenuhi
kebutuhan fisik saja, sedangkan rohani mereka terabaikan. Para orang tua sering
sibuk dengan profesi mereka masing-masing. Sementara sang anak dipercayakan
kepada orang yang kurang berwenang terhadap dirinya. Dan itulah yang menyebabkan
sang anak hidup dengan jalan mereka sendiri dengan tanpa arah.
Mereka
tidak menyadari yang mereka lakukan adalah awal dari mulai hancurnya bangsa
ini. Yang mereka tahu hanyalah mencari kesenangan untuk menghibur hati dengan
tidak mempedullikan halal haramnya. Sedangkan orang tua mereka tidak mengetehui
sama sekali. Jika kebanyakan orang tua demikian, maka nasib bangsa menjadi
taruhannya. Jika moral bangsa telah tercemar maka tiadalah damai untuk
ditempati sebagai sarana kelangsumgan hidup warganya.
Dengan
demikian peran serta orang tua sangatlah penting dalam pengawasan pertumbuhan
moral bangsa melalui generasinya. Lingkungan tempat hidup regenerasi juga
sangat mempengaruhi berlangsungnya proses sosialisasi dan interaksi sesama
hidup yang kedepannya menentukan.
Hancurnya
Moral Remaja
Kurangnya
perhatian terhadap Degradasi Moral Remaja.
Kondisi
suatu bangsa dicerminkan oleh keadaan moral para pemudanya. Moral para pemuda
yang hancur tidak mungkin dapat membangun bangsanya. Untuk itu, moral para
pemuda sekarang sangatlah perlu untuk dibenahi dan diperbaiki. Terlalu sibuknya
pemerintah dengan berbagai masalah Ekonomi,Politik dan Sosial,seperti kenaikan
BBM, SEMBAKO, MARAKNYA KASUS KORUPSI, KECELAKAAN LALU LINTAS, DAN BENCANA ALAM,
membuat pemerintah mengesampingkan masalah mengenai degradasi moral remaja,
sehingga moral para remaja mengalami tingkat degradasi yang tinggi.
Era
globalisasi telah membuat kehidupan mengalami perubahan yang signifikan, bahkan
terjadi degradasi moral dan sosial budaya yang cenderung kepada pola-pola
perilakumenyimpang.
Hal ini sebagai dampak pengadopsian budaya luar secara berlebihan dan tak terkendali oleh sebagian remaja kita. Persepsi budaya luar ditelan mentah-mentah tanpa mengenal lebih jauh nilai-nilai budaya luar secara arif dan bertanggung jawab. Tak dimungkiri pula, kehadiran teknologi yang serba digital dewasa ini banyak menjebak remaja kita untuk mengikuti perubahan ini.
Hal ini sebagai dampak pengadopsian budaya luar secara berlebihan dan tak terkendali oleh sebagian remaja kita. Persepsi budaya luar ditelan mentah-mentah tanpa mengenal lebih jauh nilai-nilai budaya luar secara arif dan bertanggung jawab. Tak dimungkiri pula, kehadiran teknologi yang serba digital dewasa ini banyak menjebak remaja kita untuk mengikuti perubahan ini.
Hal
ini perlu didukung dan disikapi positif mengingat kemampuan memahami pengetahuan
dan teknologi adalah kebutuhan masa kini yang tidak bisa terelakkan. Namun,
filterisasi atas merebaknya informasi dan teknologi super canggih melalui
berbagai media komunikasi seringkali terlepas dari kontrol kita. Pola perilaku
budaya luar (baca: pengaruh era global), sering kali dianggap sebagai simbol
kemajuan dan mendapat dukungan berarti di kalangan remaja. Kemajuan informasi
dan teknologi telah membawa ke arah perubahan konsep hidup dan perilaku sosial.
Pengenalan dan penerimaan informasi dan teknologi tumbuh pesat bahkan menjadi
kebutuhan hidup.
Kita
mesti prihatin, sekaligus menaruh perhatian lebih bila mengamati dan menjumpai
sebagian dari remaja kita makin gandrung menikmati dan menghabiskan masa
remajanya dengan kegiatan yang kurang berfaedah bahkan sama sekali tak berguna
demi masa depannya. Sungguh ironis, kala daya tarik pendidikan dan pengetahuan
yang mestinya wajib didapatkan oleh para remaja, malah justru menjadi momok
yang menakutkan dan memicu kebencian.
Sebab-Sebab
Terjadinya Degradasi Moral Remaja
Ada
beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya degradasi moral remaja.Antara lain
sebagai berikut :
1. Penyimpangan social
Menurut
James W.van der Zanden,penyimpangan sosial merupakan perilaku yang oleh
sejumlah besar orang dianggap sebagai suatu hal yang tercela dan di luar batas
toleransi.penyimpangan sosial umumnya disebabkan oleh proses sosialisasi yang
kurang sempurna. Retaknya sebuah rumah tangga menjadikan seorang anak tidak
mengenal disiplin dan sopan santun.Hal ini di sebabkan karena orang tua sebagai
agen sosialisasi tidak melakukan peran yang semestinya.
2. Pengaruh budaya asing
Kota
merupakan tempat pusat segala aktifitas,keluar masuknya budaya asing menjadikan
munculnya budaya-budaya baru dan menghapus budaya-budaya lama merasuknya
budaya-budaya asing dalam kehidupan suatu bangsa membawa banyak sekali
perubahan walaupun dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi budaya asing
membawa dampak positif namun dalam bidang pergaulan budaya asing membawa dampak
yang negatif masuknya budaya clubing,minum-minuman keras ,juga juga narkotika
sekarang menjadi budaya baru di kota-kota besar,tidak hanya remaja yang hidup
dikota-kota besar yang mengalami tingkat degradasi moral yang tingi bahkan
remaja yang tinggal di pedesaan yang mengenal adat istiadat yang kuat pun ikut
terpengaruh budaya asing dan mengalami tingkat degradasi moral yang tinggi.
3. Kurangnya pengawasan dan perhatian
orang tua
Kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi tidak hanya mendorong para laki-laki untuk
terjun kedalamnya bahkan para perempuan pun merasa memili hak yang sama untuk
ikut terjun kedalamnya sehingga dalam sebuah rumah tangga seorang anak kurang
mendapat pengawasan dan perhatian dari orang tua mereka ,akibatnya banyakdari
mereka mncari kebahagiaan yang salah,seperti clumbing,minum-minuman keras dan
menghilangkan stres gengan obat-obatan.
4. Rendahnya tingkat pendidikan
Crow
and crow menegaskan; learning is a modification of accompanying growth
processes that are brougt about trought adjusment to sensions initieted though
sensory stimulation(Laster D. crow.Alice D .crow 1956:215) artinya:“belajar
adalah perubah tingkah laku yang menyertai proses pertumbuhan yang semua itu di
sebabkan melalui penyesuaian terhadap keadaan yang diawali lewat rangsangan
panca indra”.Kurangnya pendidikan dan kemampuan diri dalam pergaulan dapat
membuat seseorang keliru dalam mengambil jalan hidupnya,sehingga mereka mudah
terpengaruh degan hal-hal baru seiring proses sosialisasi yang mereka
alami.Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dalam proses
sosialisasi,karena pendidikan menjadi landasan perilaku seseorang.Kurangnya
pendidikan mengakibatkan proses sosialisasi kurang seimbang.
5. Kurangnya keefisienan dan
keefektifan lembaga sosial masyarakat
Ada
berbagai masalah sosial yang terjadi dalam masyarakat,tingginya tingkat
kemiskinan mengakibatkan berbagai masalah sosial,seperti meningkatnya jumlah
kriminalitas,kurangnya pendidikan,dan banyaknya jumlah penduduk yang kelaparan
serta kurang gizi.Hal tersebut menarik sebagian besar perhatian pemerintah
sehingga masalah mengenai degradasi moral remaja di kesampingkan.Kurangnya
perhatian lembaga sosial terhadap moral remaja mengakibatkan tingkat degradasi
moral yang tinggi.Penerapan –penerapan norma dan sanksi yang kurang mengikat
dari lembaga sosial mengakibatkan para pemuda mengabaikan aturan-aturan
tersebut.
6. Media masa atau media informasi
Kemajuan
IPTEK melahirkan berbagai macam media yang mutakhir seperti televisi,handpone,
internet dan lain-lain.Banyaknya informasi yang bisa di peroleh dari media
tersebut menyebabkan banyak para remaja menyalahgunakan media tersebut
.Banyaknya tayangan-tayangan yang tidak seharusnya di tampilkan oleh media masa
seperti adegan-adegan kekerasan dan romantis yang sering di tayangkan oleh
media masa membuat para remaja meniru adegan-adegan tersebut.Tayangan media
masa yang sering mereka lihat dijadikan kebudayaan baru yang dianggap sesuai
dengan kemajuan zaman.Rasa tidak ingin ketinggalan zaman dari orang lain membuat
para remaja melakukan kebiasaan baru yang sudah menjadi kebudayaan atau sering
mereka jumpai seperti tayangan televisi dan lingkungan sosialisasi.
Beberapa
aspek yang dapat menanggulangi degradasi moral remaja.
Yang
pertama adalah
Aspek pendidikan formal/lingkungan sekolah. Pendidikan yang lebih menekankan
kepada bimbingan dan pembinaan perilaku konstruktif, mandiri dan kreatif
menjadi faktor penting, karena melatih integritas mental dan moral remaja
menuju terbentuknya pribadi yang memiliki daya ketahanan pribadi dan sosial
dalam menghadapi benturan-benturan nilai-niai (clash of value) yang berlaku
dalam lingkungan remaja itu sendiri berikut lingkungan sosialnya.
Kedua, aspek lingkungan keluarga, jelas
memberi andil yang signifikan terhadap berkembangnya pola perilaku menyimpang
para remaja, karena proses penanaman nilai-nilai bermula dari dinamika
kehidupan dalam keluarga itu sendiri dan akan terus berlangsung sampai remaja
dapat menemukan identitas diri dan aktualisasi pribadinya secara utuh. Remaja
akan menentukan perilaku sosialnya seiring dengan maraknya perilaku remaja
seusianya yang notabene mendapat penerimaan secara utuh oleh kalangannya. Oleh
karenanya, peranan orang tua termasuk sanak keluarga lebih dominan di dalam
mendidik, membimbing, dan mengawasi serta memberikan perhatian lebih sedini
mungkin terhadap perkembangan perilaku remajanya.
Ketiga, aspek lingkungan pergaulan
seringkali menuntut dan memaksa remaja harus dapat menerima pola perilaku yang
dikembangkan remaja. Hal ini sebagai kompensasi pengakuan keberadaan remaja
dalam kelompok. Maka, perlu diciptakan lingkungan pergaulan yang kondusif, agar
situasi dan kondisi pergaulan dan hubungan sosial yang saling memberi pengaruh
dan nilai-nilai positif bagi aktifitas remaja dapat terwujud.
Keempat, aspek penegakan hukum/sanksi. Ketegasan penerapan sanksi mungkin dapat menjadi shock teraphy (terapi kejut) bagi remaja yang melakukan tindakan-tindakan yang menyimpang. Dan ini dimulai dari lingkungan keluarga, sekolah, kepolisian dan lembaga lainnya.
Terakhir, aspek sosial kemasyarakat.
Terciptanya relasi-relasi sosial yang baik dan serasi di antara warga
masyarakat sekitar, akan memberi implikasi terhadap tumbuh dan berkembangnya
kontak-kontak sosial yang dinamis, sehingga muncul sikap saling memahami,
memperhatikan sekaligus mengawasi tindak perilaku warga terutama remaja di
lingkungannya. Hal ini tentu sangat mendukung terjalinnya hubungan dan
aktifitas remaja yang terkontrol.