HANCURNYA MORL REMAJA
Degradasi
moral remaja merupakan salah satu masalah sosial yang sering terjadi di
masyarakat. Terlalu sibuknya pemerintah dengan berbagai masalah Politik dan
Ekonomi yang terjadi dalam negeri membuat pemerintah mengesampingkan masalah
degradasi moral remaja yang hanya menjadi bagian kecil dari masalah sosial.
Akibat kelalaian dan kurangnya perhatian pemerintah terhadap masalah degradasi
moral remaja, sekarang moral remaja mengalami tingkat degradasi yang
tinggi.
Peningkatan
tingkat degradasi moral remaja disebabkan oleh berbagai faktor, seperti
pergaulan bebas, proses sosialisasi yang kurang sempurna, pengaruh budaya
barat, kurangnya pengawasan dan perhatian orang tua, dan tingkat pendidikan
yang rendah.
Degradasi
moral remaja merupakan suatu keprihatinan yang sangat mendalam bagi suatu
bangsa. Dimana tulang punggung bangsa rapuh karena termakan oleh hancurnya
moral. Sedangkan moral adalah cerminan hidup bagi penegak bangsa. Pemuda adalah
harapan bangsa, di pundak merekalah masa depan bangsa dipertaruhkan. Jika pemudanya
hancur, maka hancurlah bangsa tersebut.
Sering
kita terlena akan timbulnya hal-hal kecil yang dapat menyebabkan bangsa ini
hancur. Keluar masuknya budaya asing pada suatu bangsa menjadikan budaya
sebelumnya tergantikan dan terabaikan, sehingga budaya baru itu membuat anak
bangsa tidak mau lagi mengenal akan budaya lama dan menjadikan budaya baru
sebagai pedoman hidupnya.
Di
zaman yang serba modern ini, anak-anak semakin lupa terhadap apa yang harus
dilakukan sebagai penerus bangsa, kewajiban seorang murid untuk belajar, patuh
kepada guru terlebih lagi kepada kedua orang tua kurang diperhatikan.
Pemuda-pemuda di zaman sekarang lebih mendahulukan berhura-hura daripada
menjalankan kewajiban. Mereka tidak lagi mempertimbangkan apa yang akan terjadi
setelah apa yang mereka lakukan. Padahal selain merugikan diri mereka sendiri
juga dapat merugikan bangsa tempat dimana mereka tinggali.
Hal
inilah yang paling ditakuti, dimana moral bangsa terabaikan. Banyak orang tua
kurang memperhatikan kehidupan buah hatinya. Mereka cenderung memenuhi
kebutuhan fisik saja, sedangkan rohani mereka terabaikan. Para orang tua sering
sibuk dengan profesi mereka masing-masing. Sementara sang anak dipercayakan
kepada orang yang kurang berwenang terhadap dirinya. Dan itulah yang menyebabkan
sang anak hidup dengan jalan mereka sendiri dengan tanpa arah.
Mereka
tidak menyadari yang mereka lakukan adalah awal dari mulai hancurnya bangsa
ini. Yang mereka tahu hanyalah mencari kesenangan untuk menghibur hati dengan
tidak mempedullikan halal haramnya. Sedangkan orang tua mereka tidak mengetehui
sama sekali. Jika kebanyakan orang tua demikian, maka nasib bangsa menjadi
taruhannya. Jika moral bangsa telah tercemar maka tiadalah damai untuk
ditempati sebagai sarana kelangsumgan hidup warganya.
Dengan
demikian peran serta orang tua sangatlah penting dalam pengawasan pertumbuhan
moral bangsa melalui generasinya. Lingkungan tempat hidup regenerasi juga
sangat mempengaruhi berlangsungnya proses sosialisasi dan interaksi sesama
hidup yang kedepannya menentukan.
Hancurnya
Moral Remaja
Kurangnya
perhatian terhadap Degradasi Moral Remaja.
Kondisi
suatu bangsa dicerminkan oleh keadaan moral para pemudanya. Moral para pemuda
yang hancur tidak mungkin dapat membangun bangsanya. Untuk itu, moral para
pemuda sekarang sangatlah perlu untuk dibenahi dan diperbaiki. Terlalu sibuknya
pemerintah dengan berbagai masalah Ekonomi,Politik dan Sosial,seperti kenaikan
BBM, SEMBAKO, MARAKNYA KASUS KORUPSI, KECELAKAAN LALU LINTAS, DAN BENCANA ALAM,
membuat pemerintah mengesampingkan masalah mengenai degradasi moral remaja,
sehingga moral para remaja mengalami tingkat degradasi yang tinggi.
Era
globalisasi telah membuat kehidupan mengalami perubahan yang signifikan, bahkan
terjadi degradasi moral dan sosial budaya yang cenderung kepada pola-pola
perilakumenyimpang.
Hal ini sebagai dampak pengadopsian budaya luar secara berlebihan dan tak terkendali oleh sebagian remaja kita. Persepsi budaya luar ditelan mentah-mentah tanpa mengenal lebih jauh nilai-nilai budaya luar secara arif dan bertanggung jawab. Tak dimungkiri pula, kehadiran teknologi yang serba digital dewasa ini banyak menjebak remaja kita untuk mengikuti perubahan ini.
Hal ini sebagai dampak pengadopsian budaya luar secara berlebihan dan tak terkendali oleh sebagian remaja kita. Persepsi budaya luar ditelan mentah-mentah tanpa mengenal lebih jauh nilai-nilai budaya luar secara arif dan bertanggung jawab. Tak dimungkiri pula, kehadiran teknologi yang serba digital dewasa ini banyak menjebak remaja kita untuk mengikuti perubahan ini.
Hal
ini perlu didukung dan disikapi positif mengingat kemampuan memahami pengetahuan
dan teknologi adalah kebutuhan masa kini yang tidak bisa terelakkan. Namun,
filterisasi atas merebaknya informasi dan teknologi super canggih melalui
berbagai media komunikasi seringkali terlepas dari kontrol kita. Pola perilaku
budaya luar (baca: pengaruh era global), sering kali dianggap sebagai simbol
kemajuan dan mendapat dukungan berarti di kalangan remaja. Kemajuan informasi
dan teknologi telah membawa ke arah perubahan konsep hidup dan perilaku sosial.
Pengenalan dan penerimaan informasi dan teknologi tumbuh pesat bahkan menjadi
kebutuhan hidup.
Kita
mesti prihatin, sekaligus menaruh perhatian lebih bila mengamati dan menjumpai
sebagian dari remaja kita makin gandrung menikmati dan menghabiskan masa
remajanya dengan kegiatan yang kurang berfaedah bahkan sama sekali tak berguna
demi masa depannya. Sungguh ironis, kala daya tarik pendidikan dan pengetahuan
yang mestinya wajib didapatkan oleh para remaja, malah justru menjadi momok
yang menakutkan dan memicu kebencian.
Sebab-Sebab
Terjadinya Degradasi Moral Remaja
Ada
beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya degradasi moral remaja.Antara lain
sebagai berikut :
1. Penyimpangan social
Menurut
James W.van der Zanden,penyimpangan sosial merupakan perilaku yang oleh
sejumlah besar orang dianggap sebagai suatu hal yang tercela dan di luar batas
toleransi.penyimpangan sosial umumnya disebabkan oleh proses sosialisasi yang
kurang sempurna. Retaknya sebuah rumah tangga menjadikan seorang anak tidak
mengenal disiplin dan sopan santun.Hal ini di sebabkan karena orang tua sebagai
agen sosialisasi tidak melakukan peran yang semestinya.
2. Pengaruh budaya asing
Kota
merupakan tempat pusat segala aktifitas,keluar masuknya budaya asing menjadikan
munculnya budaya-budaya baru dan menghapus budaya-budaya lama merasuknya
budaya-budaya asing dalam kehidupan suatu bangsa membawa banyak sekali
perubahan walaupun dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi budaya asing
membawa dampak positif namun dalam bidang pergaulan budaya asing membawa dampak
yang negatif masuknya budaya clubing,minum-minuman keras ,juga juga narkotika
sekarang menjadi budaya baru di kota-kota besar,tidak hanya remaja yang hidup
dikota-kota besar yang mengalami tingkat degradasi moral yang tingi bahkan
remaja yang tinggal di pedesaan yang mengenal adat istiadat yang kuat pun ikut
terpengaruh budaya asing dan mengalami tingkat degradasi moral yang tinggi.
3. Kurangnya pengawasan dan perhatian
orang tua
Kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi tidak hanya mendorong para laki-laki untuk
terjun kedalamnya bahkan para perempuan pun merasa memili hak yang sama untuk
ikut terjun kedalamnya sehingga dalam sebuah rumah tangga seorang anak kurang
mendapat pengawasan dan perhatian dari orang tua mereka ,akibatnya banyakdari
mereka mncari kebahagiaan yang salah,seperti clumbing,minum-minuman keras dan
menghilangkan stres gengan obat-obatan.
4. Rendahnya tingkat pendidikan
Crow
and crow menegaskan; learning is a modification of accompanying growth
processes that are brougt about trought adjusment to sensions initieted though
sensory stimulation(Laster D. crow.Alice D .crow 1956:215) artinya:“belajar
adalah perubah tingkah laku yang menyertai proses pertumbuhan yang semua itu di
sebabkan melalui penyesuaian terhadap keadaan yang diawali lewat rangsangan
panca indra”.Kurangnya pendidikan dan kemampuan diri dalam pergaulan dapat
membuat seseorang keliru dalam mengambil jalan hidupnya,sehingga mereka mudah
terpengaruh degan hal-hal baru seiring proses sosialisasi yang mereka
alami.Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dalam proses
sosialisasi,karena pendidikan menjadi landasan perilaku seseorang.Kurangnya
pendidikan mengakibatkan proses sosialisasi kurang seimbang.
5. Kurangnya keefisienan dan
keefektifan lembaga sosial masyarakat
Ada
berbagai masalah sosial yang terjadi dalam masyarakat,tingginya tingkat
kemiskinan mengakibatkan berbagai masalah sosial,seperti meningkatnya jumlah
kriminalitas,kurangnya pendidikan,dan banyaknya jumlah penduduk yang kelaparan
serta kurang gizi.Hal tersebut menarik sebagian besar perhatian pemerintah
sehingga masalah mengenai degradasi moral remaja di kesampingkan.Kurangnya
perhatian lembaga sosial terhadap moral remaja mengakibatkan tingkat degradasi
moral yang tinggi.Penerapan –penerapan norma dan sanksi yang kurang mengikat
dari lembaga sosial mengakibatkan para pemuda mengabaikan aturan-aturan
tersebut.
6. Media masa atau media informasi
Kemajuan
IPTEK melahirkan berbagai macam media yang mutakhir seperti televisi,handpone,
internet dan lain-lain.Banyaknya informasi yang bisa di peroleh dari media
tersebut menyebabkan banyak para remaja menyalahgunakan media tersebut
.Banyaknya tayangan-tayangan yang tidak seharusnya di tampilkan oleh media masa
seperti adegan-adegan kekerasan dan romantis yang sering di tayangkan oleh
media masa membuat para remaja meniru adegan-adegan tersebut.Tayangan media
masa yang sering mereka lihat dijadikan kebudayaan baru yang dianggap sesuai
dengan kemajuan zaman.Rasa tidak ingin ketinggalan zaman dari orang lain membuat
para remaja melakukan kebiasaan baru yang sudah menjadi kebudayaan atau sering
mereka jumpai seperti tayangan televisi dan lingkungan sosialisasi.
Beberapa
aspek yang dapat menanggulangi degradasi moral remaja.
Yang
pertama adalah
Aspek pendidikan formal/lingkungan sekolah. Pendidikan yang lebih menekankan
kepada bimbingan dan pembinaan perilaku konstruktif, mandiri dan kreatif
menjadi faktor penting, karena melatih integritas mental dan moral remaja
menuju terbentuknya pribadi yang memiliki daya ketahanan pribadi dan sosial
dalam menghadapi benturan-benturan nilai-niai (clash of value) yang berlaku
dalam lingkungan remaja itu sendiri berikut lingkungan sosialnya.
Kedua, aspek lingkungan keluarga, jelas
memberi andil yang signifikan terhadap berkembangnya pola perilaku menyimpang
para remaja, karena proses penanaman nilai-nilai bermula dari dinamika
kehidupan dalam keluarga itu sendiri dan akan terus berlangsung sampai remaja
dapat menemukan identitas diri dan aktualisasi pribadinya secara utuh. Remaja
akan menentukan perilaku sosialnya seiring dengan maraknya perilaku remaja
seusianya yang notabene mendapat penerimaan secara utuh oleh kalangannya. Oleh
karenanya, peranan orang tua termasuk sanak keluarga lebih dominan di dalam
mendidik, membimbing, dan mengawasi serta memberikan perhatian lebih sedini
mungkin terhadap perkembangan perilaku remajanya.
Ketiga, aspek lingkungan pergaulan
seringkali menuntut dan memaksa remaja harus dapat menerima pola perilaku yang
dikembangkan remaja. Hal ini sebagai kompensasi pengakuan keberadaan remaja
dalam kelompok. Maka, perlu diciptakan lingkungan pergaulan yang kondusif, agar
situasi dan kondisi pergaulan dan hubungan sosial yang saling memberi pengaruh
dan nilai-nilai positif bagi aktifitas remaja dapat terwujud.
Keempat, aspek penegakan hukum/sanksi. Ketegasan penerapan sanksi mungkin dapat menjadi shock teraphy (terapi kejut) bagi remaja yang melakukan tindakan-tindakan yang menyimpang. Dan ini dimulai dari lingkungan keluarga, sekolah, kepolisian dan lembaga lainnya.
Terakhir, aspek sosial kemasyarakat.
Terciptanya relasi-relasi sosial yang baik dan serasi di antara warga
masyarakat sekitar, akan memberi implikasi terhadap tumbuh dan berkembangnya
kontak-kontak sosial yang dinamis, sehingga muncul sikap saling memahami,
memperhatikan sekaligus mengawasi tindak perilaku warga terutama remaja di
lingkungannya. Hal ini tentu sangat mendukung terjalinnya hubungan dan
aktifitas remaja yang terkontrol.
1 komentar:
Lucky Club Casino Site Review + Online Slots
Lucky Club Casino has been offering online slots since 2019. It has over 550 titles across a variety of genres from casino classics to Rating: luckyclub 4.6 · Review by LuckyClub.live
Your comment / HANCURNYA MORAL REMAJA