Medan-andalas, Pertemuan
Konsolidasi Nasional Mahasiswa Indonesia (Konami) yang digelar di
kampus Universitas Satya Negera Indonesia (USNI) Jakarta Selatan 26-28
Januari 2012, tidak mewakili seluruh mahasiswa Indonesia, karena hanya
dihadiri beberapa Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). Apalagi, pertemuan
tersebut sarat dengan dengan kepentingan politik oknum tertentu yang
mengatas namakan perjuangan menurunkan SBY-Boediono.
“Pertemuan tersebut sarat dengan
kepentingan politik oknum tertentu, sehingga perwakilan BEM Medan dan
sejumlah perwakilan BEM dari daerah lain memilih walkout dari
pertemuan tersebut,” ujar Ketua BEM Universitas Islam Sumatera Utara
(UISU) Ari Sugarna didampingi Ketua BEM Universitas Amir Hamzah Mhd Isa,
Ketua BEM Al Azhar Medan Cinur Ali Kaban, perwakilan Unimed Mhd Alvin,
Ketua BEM Institut Teknologi Medan (ITM) Ferry Hixon Siahaan, perwakilan
BEM Universitas Darma Agung (UDA) Yakub, dan Ketua Umum Jaringan
Mahasiswa Intelektual Sumatera Utara Irwan Lubis, kepada pers di Medan,
Minggu (29/1).
Langkah BEM Medan melakukan walkout, kata
Ari, kemudian diikuti BEM Sultan Maulana Hasanuddin, BEM Unitra Serang,
BEM STIE Banten, Unitri Malang, STIE Dwi Mulia Serang, STIE MYB
Serang,Unsur Cianjur, STIQ, STMIK Surya Intan, Unma Majalengka, STAIN
Bengkulu, Unsuri Sidoarjo, UIN Bandung, Undar Jombang, STMIK Kota Bumi
Lampung, STIH Lampung, dan STAI Alkhodori Jember.
Ketua Umum Jaringan Mahasiswa
Intelektual Sumatera Utara Irwan Lubis yang juga mantan Presiden
Mahasiswa Universitas Negeri Medan (Unimed) menambahkan, pertemuan
Konami yang digelar di kampus USNI semula berlangsung lancar. Namun
setelah mengikuti acara tersebut perlahan-lahan perwakilan BEM Medan
melihat adanya indikasi mengarahkan peserta ke arah kepentingan oknum
tertentu.“Melihat adanya indikasi tersebut, kami dari Sumatera Utara
memilih untuk keluar dari Konami, karena menganggap gerakan tersebut
sudah tidak murni.
Namun demikian, Sumatera Utara tetap
komit untuk menuntut turun rezim SBY-Boediono tahun 2012, tapi tidak
mengatas namakan Konami yang telah ditunggangi oknum tertentu,” ucap
Iwan Lubis.
Ketua BEM Universitas Al Azhar Medan Cinur Aly Kaban menambahkan, semula pada malam hari perbincangan di forum tampak begitu semangat untuk menurunkan pemerintahan SBY-Boediono. Tapi, pagi esoknya semangat itu tiba tiba luntur. Perwakilan Medan kemudian, bahwa pertemuan itu telah disetting oknum tertentu. Pertemuan kemudian berubah hanya sebagai ajang silaturahmi para aktivis dan belajar orasi. “Kami datang dengan komitmen bukan bukan untuk berlaga retorika,” tutur Ali.
Presiden Mahasiswa Unham Muhammad Isa mengatakan, perwakilan BEM Medan tetap dalam tujuannya menurunkan peerintahan yang gagal melaksanakan reformasi. “Kami kecewa datang jauh-jauh dari Medan hanya untuk beretorika.
Ketua BEM Universitas Al Azhar Medan Cinur Aly Kaban menambahkan, semula pada malam hari perbincangan di forum tampak begitu semangat untuk menurunkan pemerintahan SBY-Boediono. Tapi, pagi esoknya semangat itu tiba tiba luntur. Perwakilan Medan kemudian, bahwa pertemuan itu telah disetting oknum tertentu. Pertemuan kemudian berubah hanya sebagai ajang silaturahmi para aktivis dan belajar orasi. “Kami datang dengan komitmen bukan bukan untuk berlaga retorika,” tutur Ali.
Presiden Mahasiswa Unham Muhammad Isa mengatakan, perwakilan BEM Medan tetap dalam tujuannya menurunkan peerintahan yang gagal melaksanakan reformasi. “Kami kecewa datang jauh-jauh dari Medan hanya untuk beretorika.
Kami tidak ikut serta dalam aksi yang
dilakukan Konami hari Senin ini. Kami memilih aksi sendiri. Jadi jangan
melibatkan atau mengatasnamakan perwakilan BEM Medan dalam Konami,” ujar
Isa mengingatkan. (HAM)
0 komentar:
Your comment / Perwakilan BEM Medan Keluar dari Konami